Jadwal dan Doa Berbuka Puasa, 1 Ramadan 1440 H, Senin (6/5/2019), untuk Wilayah Palu

TRIBUNPALU.COM - Berikut jadwal berbuka puasa untuk untuk wilayah Palu, Sulawesi Tengah pada 1 Ramadan 1440 H, Senin (6/5/2019), dikutip TribunPalu.com dari suaramuhammadiyah.id.

Jadwal berbuka puasa 1 Ramadhan 1440 H wilayah Palu:

Imsak: 4.26 WITA

Shubuh: 4.36 WITA

Terbit: 5.52 WITA

Dhuha: 6.19 WITA

Zhuhur: 11.59 WITA

'Ashar: 15.21 WITA

Maghrib: 18.02 WITA

Isya': 19.13 WITA

Berikut link jadwal lengkap imsakiyah wilayah Palu, Sulawesi Tengah>>

Umat islam diseluruh dunia melaksanakan ibadah puasa bulan Ramadan.

Menurut perhitungan hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah awal puasa atau 1 Ramadhan 1440 H jatuh pada Senin (6/5/2019).

Sedangkan Idul Fitri jatuh pada 5 Juni 2019.

Saat sedang menjalankan ada amalan-amalan sunnah yang harus kita laksanakan.

• Indonesia Duduki Posisi 2 untuk Negara dengan Durasi Puasa Ramadan Tersingkat di Asia

Berikut sepuluh amalan-amalan sunnah yang harus kita pelihara saat berpuasa, dikutip TribunPalu.com dari nu.or.id:

1. Makan Sahur

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

Artinya, “Bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan,” (HR al-Bukhari).

Aktivitas sahur harus dilakukan oleh orang yang berpuasa meskipun hanya menyantap sesuatu dalam jumlah yang sedikit ataupun hanya sekadar meminum seteguk air.

Waktu melaksanakan sahur adalah selepas tengah malam, dan waktu mengakhiri sahur selama tidak sampai waktu yang diragukan.

2. Menyegerakan berbuka sebelum salat maghrib

Saat pertama berbuka puasa disunnahkan untuk memakan kurma, namun jika tidak ada alangkah lebih baiknya untuk meminum air.

Hal tersebut berdasarkan sabar Rasulullah:

إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا، فَلْيُفْطِرْ عَلَى التَّمْرِ، فَإِنْ لَمْ يَجِدِ التَّمْرَ، فَعَلَى الْمَاءِ فَإِنَّ الْمَاءَ طَهُورٌ

Artinya, “Jika salah seorang berpuasa, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air. Sebab, air itu menyucikan,” (HR Abu Dawud).

3. Membaca doa yang ma'tsur sebelum atau setelah berbuka

Berikut doa yang ma'tsur:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلَتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ يَا

وَاسِعَ الْفَضْلِ اِغْفِرْ لِي اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

Artinya, “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, hanya kepada-Mu aku bertawakal. Sungguh, rasa haus sudah sirna, urat-urat sudah basah, dan balasan sudah tetap, insya Allah. Wahai Dzat yang maha luas karunia-Nya, ampunilah aku. Segala puji hanya milik Allah Dzat yang telah memberiku petunjuk, hingga aku kuat berpuasa. Lalu Dia memberiku rezeki, hingga aku bisa berbuka.”

Atau berikut doa yang lebih pendek:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya, “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, berkat rahmat-Mu, wahai Dzat yang maha penyayang di antara para penyayang.”

4. Keempat mandi besar dari junub, haid, atau nifas sebelum terbit fajar agar bisa menunanikan ibadah dalam keadaan suci, di samping khawatir masuk air ke mulut, telinga, anus, dan sebagainya jika mandi setelah fajar.

Jika tidak bersedia mandi selurh tubuh sebelum fajar, dianjurkan untuk emncuci bagian-bagian tersebut (yang sekiranyarawan masuk air) disertai dengan niat mandi besar.

5. Menahan lisan dari perkataan yang tidak berguna, terutama perkataan haram, seperti berbohong dan mengumpat.

Hal tersebut dapat menggugurkan pahala puasa.

6. Menahan diri dari segala hal yang tak sejalan dengan hikmah puasa.

Hal tersebut seperti berlebihan dalam mengadakan makanan atau minuman, bersenang-senang dengan perkara-perkara yang sejalan dengan keinginan dan kepuasan nafsu, baik yang didengar (seperti musik), ditonton, disentuh, diraba, dicium, dan sebagainya.

7. Ketujuh

Memperbanyak sedekah, baik kepada keluarga, kaum kerabat, maupun tetangga.

Berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، إِلَّا أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ

Artinya, “Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut,” (HR Ahmad).

Selain itu ada baiknya juga jika kita memperbanyak membaca Al-Quran, menuntut ilmu, berdzikir dan berbuat baik dimana pun kita berada.

8. Memperbanyak i'tikaf di masjid.

Hal tersebut sebaiknya dilakukan selama sebulan penuh, namun lebih diutamakan saat sepuluh malam terakhir.

9. Mengkhatamkan Al-Quran setidaknya sekali selama bulan Ramadhan.

10. Istiqamah dalam menjalankan amaliah Ramadhan dan melanjutkan amaliah-amaliah tersebut di bulan-bulan berikutnya.

• 4 Jenis Olahraga Ringan yang Baik Dilakukan Meski Sedang Berpuasa

Berikut lafadz doa niat puasa Ramadan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA GHODIN 'AN ADAA'I FARDHI SYAHRI ROMADHOONA HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA'ALA

Artinya : Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.

Doa Buka Puasa

Setelah seharian berpuasa, jangan lupa doa sebelum berbuka puasa.

Ketika azan berkumandang dan sebelum membatalkan puasa, ucapkan doa berbuka puasa berikut ini.

Berikut lafadz doa berbuka puasa :

َللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

ALLAAHUMMA LAKASUMTU WABIKA AAMANTU WA'ALAA RIZQIKA AFTHORTU BIROHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN

Artinya : Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.

(TribunPalu.com/Lita Andari Susanti)