Pemadam Kebakaran Ungkap Alasan Sulitnya Taklukkan Api Gereja Notre Dame di Prancis
Satu bulan setelah peristiwa kebakaran, petugas pemadam kebakaran mengungkap alasan persis mengapa api Gereja Katedral Notre Dame sulit ditaklukkan.
TRIBUNPALU.COM - Satu landmark paling ikonik di Kota Paris, Gereja Katedral Notre Dame mengalami kebakaran hebat pada Senin (15/4/2019) malam waktu setempat.
Akibat kebakaran tersebut, kerusakan pada Gereja Katedral Notre Dame terbilang parah.
Bagian atap dan menara setinggi 90 meter-nya hancur.
Bahkan, menurut juru bicara gereja, keseluruhan interior kayu di dalam Gereja Katedral Notre Dame yang dibangun pada abad ke-13, hancur dilalap api.
Dalam postingan akun Instagram Buzzfeed World @world yang diunggah pada Selasa (16/4/2019), kebakaran muncul sebelum pukul 19.00 waktu setempat, hanya beberapa menit setelah katedral ini ditutup untuk publik.
Seperti yang diwartakan Independent, api bermula di bagian loteng Gereja Katedral Notre Dame dan dengan cepat menjalar ke bagian atap.
Saat kebakaran terjadi, sebenarnya Gereja Katedral Notre Dame sedang menjalani renovasi pada bagian menara yang akhirnya hancur akibat dilalap api.
Pemadam kebakaran pun membutuhkan waktu total 15 jam untuk mengalahkan si jago merah yang melalap Gereja Katedral Notre Dame.
Satu bulan setelah peristiwa kebakaran, petugas pemadam kebakaran mengungkap alasan persis mengapa api Gereja Katedral Notre Dame sulit ditaklukkan.
Dikutip TribunPalu.com dari laman Brightside, dalam sebuah artikel di laman The Guardian polisi menyatakan penyebab kebakaran Gereja Katedral Notre Dame kemungkinan besar adalah adanya korsleting.
Dikabarkan pula, ada sejumlah pekerja yang merokok di bagian perancah dan kemungkinan puntung rokok juga bisa menjadi dalang penyebab kebakaran.
Namun, ada beberapa hal yang menjadi penyebab sulitnya para pemadam kebakaran menaklukkan api Gereja Katedral Notre Dame.
Karena lokasi Gereja Katedral Notre Dame terletak di Île de la Cité, sebuah pulau kecil di bagian tengah Paris, para petugas pemadam kebakaran pun kesulitan mengakses sumber api.
Sehingga, truk pemadam kebakaran membutuhkan waktu yang lama untuk berkumpul di lokasi.
Satu kesulitan besar lain yang juga dihadapi pemadam kebakaran adalah kerumitan struktur atap Gereja Katedral Notre Dame.
Selain itu, pilar-pilar kayu yang tebal dan tipis sekaligus sangat mudah terbakar hanya dalam hitungan jam.
BACA JUGA:
• 6 Benda Bersejarah yang Berada di dalam Gereja Notre Dame Paris Prancis
• 7 Fakta tentang Gereja Notre Dame di Paris yang Baru Terbakar Hebat Kemarin
Mantan komando di St. Louis Fire Department menyatakan di Twitter, api di gereja tersebut hampir tidak mungkin dikendalikan ketika mencapai bagian ventilasi.
Oleh karenanya, api dengan cepat menjalar dan awet selama berjam-jam karena struktur kayu dan ruang terbuka yang luas.
Hanya ada sedikit fire stop atau APAR, yang artinya Gereja Katedral Notre Dame hampir tidak memiliki sistem perlindungan kebakaran pasif.
Biasanya, fire stop dibuat dari berbagai macam elemen dan digunakan untuk menutupi celah.
Sebagian besar landmark bersejarah, khususnya gereja seperti Notre Dame, tidak memiliki cukup fire stops dan konstruksi kayunya yang berat sangat mudah terbakar.
Tak heran gereja ini sangat sulit untuk diselamatkan saat kebakaran.
Mengingat adanya proses renovasi yang juga berjalan saat itu di Gereja Katedral Notre Dame, banyak material konstruksi yang eksplosif ketika terkena air.
Belum lagi, ada material lainnya yang mudah menyebar di udara.
Komandan Gregg Favre juga membagikan sebuah gambaran di Twitter untuk membantu orang-orang memahami bagaimana sebenarnya api bisa menjadi kebakaran besar, mengapa Gereja Notre Dame terbakar dalam waktu yang lama, dan bagaimana apinya hampir mustahil dipadamkan.
BACA JUGA:
• Kisah Inspiratif Putri Tukang Sampah di Yogyakarta yang Diterima di Fakultas Kehutanan UGM Tanpa Tes
• 6 Jenis Makanan dan Minuman yang Tidak Cocok Dikonsumsi Saat Sahur, Semur Daging hingga Teh

"Anda hanya membutuhkan oksigen, bahan bakar, panas, dan reaksi kimia berantai. Jika Anda menyingkirkan satu saja dari hal-hal itu (seperti material dingin, bahan bakar, oksigen, atau memutus reaksi kimia berantai), apinya akan padam," tulis Gregg.
Banyak orang yang merekomendasikan untuk menggunakan tanki air terbang dan menjatuhkan air dari atas.
Namun, menurut Professor Guillermo Rein, hal semacam itu malah dapat merusak Gereja Katedral Notre Dame dan berisiko meruntuhkannya.
Karena tinggi dan rumitnya struktur bangunan gereja, para pemadam kebakaran pun hampir tidak bisa menemukan sudut yang tepat untuk menyemburkan air ke api.
Menurut mantan pemadam kebakaran Bob Parkin, menyemburkan air dari dalam merupakan satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan Notre Dame.
Sebab, penggunaan peralatan aerial, tangga, dan platform hidrolis sia-sia.
Dalam perjuangannya menaklukkan api selama belasan jam, keselamatan merupakan prioritas utama dan para pemadam kebakaran Paris tak hanya berhasil menyelamatkan nyawa, tetapi juga mengendalikan dan memadamkan api sesungguhnya.
Akhirnya, bagian terpenting lain dari Gereja Katedral Notre Dame, struktur bangunan utama dan dua menara loncengnya berhasil diselamatkan.
(TribunPalu.com/Rizki A. Tiara)