Simak 7 Adab Sebelum Berangkat Mudik Lebaran, Berwasiat, Bertaubat, hingga Minta Pertolongan Allah
Simak 7 Adab Sebelum Berangkat Mudik Lebaran, Berwasiat hingga Bertaubat
Simak 7 Adab Sebelum Berangkat Mudik Lebaran, Berwasiat hingga Bertaubat
TRIBUNPALU.COM - Persiapan lebaran sudah mulai dilakukan oleh sejumlah umat muslim, satu diantaranya mudik lebaran.
Mudik dan lebaran merupakan peristiwa fenomenal yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat dari berbagai lapisan sosial, latar belakang budaya, dan keyakinan agama yang berbeda.
Berjuta juta umat melakukan perjalanan menempuh jarak ratusan bahkan ada yang ribuan kilometer untuk kembali ke kampung halaman.
Bertemu dengan sanak kerabat untuk bersilaturahim sambil melepas rindu pada kampung halaman.
Sebelum berangkat mudik ke kampung halaman, kita tidak hanya mempersiapkan tiket pulang pergi dan uang saku yang cukup.
• Merencanakan Mudik Lebaran 2019? Berikut Penjelasan Aturan Fiqih Tidak Berpuasa Bagi Musafir
Dikutip TribunPalu.com dari NU Online, kita perlu melakukan beberapa langkah sebelum melangsungkan perjalanan seperti anjuran Imam An-Nawawi berikut ini.
1. Berwasiat
2. Menghadirkan saksi untuk wasiat
3. Pamit dan meminta maaf kepada orang-orang yang menemani keseharian kita
4. Minta restu orang tua, guru, dan mereka yang patut dihormati
5. Tobat kepada Allah
6. Minta pertolongan-Nya agar diberi kemudahan dalam perjalanan
7. Siapkan buku saku terkait adab tujuan perjalanan
فإذا استقر عزمه على السفر فليجتهد في تحصيل أمور: منها أن يوصي بما يحتاج إلى الوصية به، وليشهد على وصيته، ويستحل كل من بينه وبينه معاملة في شئ، أو مصاحبة، ويسترضي والديه وشيوخه ومن يندب إلى بره واستعطافه، ويتوب إلى الله ويستغفره من جميع الذنوب والمخالفات، وليطلب من الله تعالى المعونة على سفره، وليجتهد على تعلم ما يحتاج إليه في سفره
Artinya, “Bila seseorang telah mantap untuk mengadakan perjalanan mudik misalnya, hendaklah ia bersungguh-sungguh mewujudkan sejumlah hal berikut ini: berwasiat sesuai kebutuhan, menghadirkan saksi atas wasiatnya, meminta maaf kepada rekan muamalah dan sahabat kesehariannya, memohon restu dari orang tua, guru, dan orang-orang yang dianjurkan untuk berbakti dan bersikap lembut kepadanya, bertobat kepada Allah, memohon ampun kepada-Nya dari segala dosa dan kekhilafan, memohon pertolongan kepada-Nya untuk perjalanan, dan hendaklah mempelajari ilmu dan akhlak perihal tujuan perjalanannya,”
Anjuran Imam An-Nawawi ini cukup penting untuk dilakukan.
Orang yang akan mengadakan perjalanan mudik kalau tidak menyiapkan buku saku terkait adab mudik, dapat mencari informasi terkait adab dan akhlak seharusnya berperilaku kepada saudara dan tetangga di kampung halaman.
Hal ini penting diperhatikan agar kehadiran kita di kampung halaman benar-benar membawa berkah, bukan melahirkan mafsadat.
Sebelum melangsungkan perjalanan mudik, seseorang dianjurkan untuk melakukan salat dua rakaat sebagaimana riwayat At-Thabarani berikut ini:
يستحب له عند إرادته الخروج أن يصلي ركعتين لحديث المقطم بن المقدام الصحاني، رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "ما خلف أحد عند أهله أفضل من ركعتين يركعهما عندهم حين يريد سفرا" رواه الطبراني
Artinya, “Seseorang ketika ingin mengadakan perjalanan dianjurkan untuk melakukan shalat dua rakaat berdasarkan riwayat sahabat Muqaththam bin Al-Miqdam RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Tiada yang lebih utama untuk ditinggalkan seseorang untuk keluarganya selain shalat dua rakaat ketika ia ingin bepergian,’ (HR At-Thabarani),”
Itulah 7 adab yang perlu kita lakukan sebelum mudik. Selamat melakukan perjalanan, mudik lebaran, dan bersilaturahmi dengan keluarga.
(TribunPalu.com)