Ancam Bantai Pekerja Freeport dan Serukan Perang, KKB Papua Ternyata 'Lemah' Hadapi Nyinyir Warganet
Ancaman perang dan pembantaian oleh KKB Papua diunggah di status akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Kamis (16/5/2019)
TRIBUNPALU.COM - Usai melakukan pembantaian terhadap kurang lebih 30 pekerja pembangunan jalan Trans Papua pada Desember 2018, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah.
KKB Papua mengeluarkan pernyataan akan kembali melakukan pembantaian terhadap pekerja perusahaan di daerah mereka.
Sasaran KKB Papua kali ini adalah para pekerja PT Freeport, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan.
Bahkan, KKB Papua tak akan pandang bulu dalam melaksanakan ancamannya, yakni tak akan pandang bulu dalam menembak mati semua pekerja.
Tak hanya itu, KKB Papua juga mengumumkan perang terhadap Indonesia.
Pernyataan perang dan ancaman pembantaian oleh KKB Papua ini diunggah lewat status di akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pada Kamis (16/5/2019) lalu.
Dalam unggahan tersebut, tertulis nama Brigjen Ayub Waker yang mengatakan akan menyerang Freeport di Tembagapura, siap untuk berperang hingga dunia kiamat, serta mengklaim telah memiliki persenjataan canggih.
Selain itu, Brigjen Ayub Waker juga disebut-sebut telah memiliki 'prestasi' menembak puluhan militer Indonesia di sekitar Tembagapura saat perang tahun 2012-2018.
Berikut adalah status ancaman perang dan pembantaian terhadap PT Freeport yang diunggah dalam akun Facebook TPNPB:
"Bridgjen Ayub Waker Kembali Nyatakan Akan Perang Serang PT Freeport Indonesia di Tembagapura Papua"
"Siaran Perss KOMNAS TPNPB-OPM Tgl 6 Mei 2019
Ultimatum perang dikeluarkan melalui rekaman
video dari Markas KODAP VIII Kemabu Intan Jaya pada Tanggal
10 April 2019."
"Pernyataan resmi kembali dikeluarkan terbuka kepada Pemerintah Republik Indonesia, agar Pemerintah Indonesia dapat diketahuinya bahwa Bridgjen Ayub Waker telah perintahkan kembali melakukan serangan terhadap PT. Freeport Indonesia di Tembagapura Papua. Pernyataan perang ini keluarkan resmi dalam sebuah upacara penjerahan Surat Keputusan (SK) KODAP Kemabu Intan Jaya, denganTtongkat Komando dan atribut pimpinan militer yang berlaku pada Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat."
"Brigadir Jendral Agus Ayub Waker adalah selaku panglima KODAP 8 Intan Jaya yang beroperasi meliputi wilayah sekitar Tembagapura. Dan beliau telah lama memimpin pasukannya melakukan serangan terhadap militer Indonesia di wilayah Tebagapura, Papua. Dalam laporan lisannya Ayub Waker klaim telah menembak puluhan militer Indonesia di sekitar Tembagapura saat perang pada tahun 2012-2018. Pasukan Ayub Waker memiliki senjata canggih standar militer. Senjata tersebut dari hasil rampasan milik militer dan Polisi Indonesia dan dan juga diperoleh dari hasil beli dari senjata militer Indonesia. Ayub Waker mengungkapkan sumber kepemilikan senjata saat pelaksanaan upacara penyerahan SK KODAP di Markas Kemabu Intanjaya. Dalam sebuah rekaman video pernyataan Ayub Waker, umumkan terbuka kepada Indonesia bahwa dirinya telah keluarkan perintah perang, lawan militer Indonesia."
"Hal serupa masih dalam pernyataan rekaman video pernyataan dilanjutkan oleh Komandan Operasi KODAP 8 Intanjaya, menentukan sasaran perang meliputi wilayah Temabagapura Papua. Pengumuman perang ini menyatakan bahwa akan serang kembali perusaaan raksasa pertambangan emas di Temabagapura, dan pernyataan ini disampaikan langsung oleh Komandan operasi atas perintah Panglima KODAP 8 Intanjaya. Perang ini masih tetap terpaku pada peraturan perang yang telah berlaku umum pada Komando Nasional TPNPB. Tuntutan dari perang gerilya atas perintah ini adalah tetap pada peraturan prinsip-prinsip perang TPNPB Komando Nasional yang telah diatur dalam 12 pasal, dan yang telah umumkan oleh Kepala Staf operasi Markas Pusat Mayjend, Lekagak Telenggen pada Januari 2018 lalu di Makrkas Gimagi Yambi Puncakjaya Papua. Tuntutan dari pada perang TPNPB di seluruh wilayah Papua Barat adalah tetap sama pada yang telah diatur dalam peraturan perang TPNPB."
"Maka pasukan dari Brigjend Ayub Waker sebagaimana perintah perang yang telah secara resmi terbuka diturunkan sebagai tanggungjawab tugas revolusi yang harus dilaksanakan dari pasukannya. Komandan operasi telah nyatakan siap pimpin pasukan memasuki medan perang pada sasaran perusahaan PT. Freeport Indonesia di Tembagapura. Sejak perintah ini dikaluarkan sebaiknnya bagi karyawan perusaaan yang bukan bersenjata meninggalkan pekerjaan."
"Apabila terjadi perang dan karyawan yang bukan bersenjata terjadi korban untuk hal itu TPNPB umumkan dan sampaikan sebelum terjadi perang agar setiap orang yang bukan bersenjata atau warga sipil wajib kosongkan wilayah Tembagapura. TPNPB akan menembak mati seorang yang bukan bersenjata tetapi yang masih berada di wilayah Tembagapura sesudah pengumuman pernyataan perang ini dikeluarkan. Pernyataan ini akan berlaku terhitung dari hari pernyatan ini publikasi kepada public sampai pada perang memulai. Jika terdapat korban warga sipil atau seorang yang bukan bersenjata, adalah resiko akibat dari tidak mengindahkan dari pengumuman perintah perang ini."
"TPNPB inginkan aktifitas pertambangan emas di Tembagapura harus dihentikan sebelum Indonesia melaksanakan Tuntutan TPNPB, untuk hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua Barat. Sebelum terwujud tujuan TPNPB untuk kemerdekaan bangsa Papua, perang tidak akan pernah berhenti, jika sampai Indonesia tidak inginkan Kemerdekaan Papua maka perang sampai pada dunia kiamat."
"Pernyataan ini disampaikan langsung melalu rekaman video yang telah diterima Markas Pusat KOMNAS TPNPB pada hari Senin tanggal 6 Mei 2019. Pernyataan Sikap saksikan pada video yang disampaikan langsung oleh Panglima KODAP 8 Intanjaya dari Markas Kemabu. Silakan click di link dibawa ini: https://www.youtube.com/watch?v=MSBZqEZBHX4"
"Demikian Siaran Perss KOMAS TPNPB-OPM yang mana mengumumkan Pernyataan Panglima KODAP VIII Kemabu Intan Jaya, Papua. Siran Pers ini dapat dikeluarkan dari Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM pada hari Senintanggal 6 Mei 2019, guna dapat menjadi Perhatian oleh semua pihak. Terima kasih atas Perhatian dan kerja sama yang baik. Silahkan diteruskan kepada semua Journalist di seluruh dunia. oleh juru Bicara KOMNAS TPNPB-OPM Tuan Sebby Sambom"
Namun, ada postingan yang cukup menyita perhatian warganet dalam akun Facebook tersebut.
Yakni saat admin akun Facebook TPNPB meminta warganet Indonesia tidak membully mereka di media sosial.
Mengutip laman GridHot.id, warganet Indonesia beramai-ramai menyerbu kolom komentar akun Facebook TPNPB atas tindakan yang mereka lakukan.
Sebagian besar komentar berisi hujatan, cacian, dan kecaman warganet Indonesia.
Tak ayal, admin akun Facebook TPNPB pun merasa panas ketika membacanya.
Hingga akhirnya, admin akun Facebook TPNPB mengunggah status yang isinya bernada permintaan agar warganet Indonesia tidak 'membully' mereka di media sosial.
Status ini diunggah pada hari yang sama setelah mengeluarkan status berisi ancaman pembantaian pekerja PT Freeport dan perang terhadap Indonesia.
Bahkan status tersebut juga menyatakan pihaknya adalah pejuang perdamaian dan keadilan.
"TPNPBNews Admin would like to advise all members, supporters and Indonesian citizen please kindly to avoid negative attacks one and other on your conversation. We are all peace and justice fighters. Thank you"
"Admin TPNPBNews ingin memberi nasihat kepada semua anggota, pendukung, dan warga negara Indonesia, silakan hindari serangan negatif satu dan lainnya dalam percakapan Anda. Kita semua pejuang perdamaian dan keadilan. Terima kasih"
Namun, status ini pun kembali diserbu komentar pedas para warganet:
Suandy: Klw Penghina Jokowi di medsos bisa cepat ditangkap, maka pemilik akun ini mestinya bisa cepat di lacak
Meurah Gayo Zairusdin: Anda yg selalu provokatif
Citra Kehaulani: Katanya cinta damai. Lu bantai rakyat sipil Yang sedang membangun trans Papua.
Resqi Anita: Yang mulai anda kok kita g emosi
Andi Muh Akbar Fatir: Ko ini bagaimanakah...ko mau merdeka karena ingin sejahtera sendirikan?pemerintah so sdh bkin ko srana dan prasarana tpi ko tembak tukangnya g*bl*k...manabisa membangun klo ko selalu tembak dia yg ingin bangun daerah kau
Aqsha Arrahman: Perdamaian bij* lo ganjil ? Yang mulai membunuh itu siapa ?
(TribunPalu.com/Rizki A. Tiara)