Ramadan 2019

Bolehkah Melaksanakan Salat Witir Tiga Rakaat Sekaligus? Simak Penjelasannya

Salat witir dilakukan tiga rakaat sekaligus, boleh atau tidaknya simak penjelasannya menurut Nahdlatul Ulama.

Tribun Wow
Ilustrasi Salat. 

Imam Nawawi berkata dalam kitab al-Majmu’: “jumlah rakaat yang mendekati sempurna adalah tiga rakaat, dan jumlah yang paling sempurna adalah lima rakaat lalu tujuh rakaat lalu sembilan rakaat” (Syekh Zainuddin al-Maliabari, Fath al-Mu’in, juz 1, hal. 288)

Umumnya masyarakat yang melaksanakan salat witir dengan tiga rakaat pada bulan Ramadan, mereka memisahnya dengan salam pada rakaat kedua, lalu berdiri lagi melanjutkan satu rakaat.

Namun, di sebagian tempat, ada juga yang melaksanakan salat tarawih dengan cara menyambung tiga rakaat sekaligus dengan hanya satu salam.

Lalu, bolehkah kita melaksanakan salat witir tiga rakaat sekaligus dengan satu salam?

Menurut artikel yang sama yang ditulis Ustadz M. Ali Zainal Abidin di laman NU Online, sebenarnya menyambung salat witir tiga rakaat sekaligus adalah hal yang diperbolehkan dalam mazhab Syafi’i.

Namun, memisahkannya dengan salam pada rakaat kedua dianggap lebih utama daripada menyambung tiga rakaat sekaligus.

Hal ini pun ditegaskan dalam kitab Hasyiyah al-Bujairami ala al-Manhaj:

ـ (ولمن زاد على ركعة) في الوتر (الوصل بتشهد) في الأخيرة (أو تشهدين في الأخيرتين) للاتباع في ذلك رواه مسلم ، والأول أفضل ، ولا يجوز في الوصل أكثر من تشهدين ، ولا فعل أولهما قبل الأخيرتين لأنه خلاف المنقول من فعله صلى الله عليه وسلم

“Bagi orang yang melaksanakan witir lebih dari satu rakaat maka boleh baginya untuk menyambung witir dengan satu tasyahud di akhir rakaat atau dua tasyahud di dua rakaat terakhir.

Hal ini berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Namun, praktik yang pertama (satu tasyahud) lebih utama.

Dalam menyambung rakaat dilarang lebih dari dua tasyahud dan juga tidak boleh melakukan awal dari dua tasyahud sebelum dua rakaat terakhir, sebab praktik demikian tidak pernah ditemukan dalam salat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam” (Syekh Sulaiman al-Bujairami, Hasyiyah al-Bujairami ala al-Manhaj, juz 3, hal. 152).

Meski menyambung tiga rakaat salat witir dengan satu salam adalah hal yang diperbolehkan, tapi cara demikian dihukumi makruh sebab dianggap menyerupai pelaksanaan salat maghrib.

Seperti yang dijelaskan oleh Syekh Zainuddin al-Maliabari berikut:

والوصل خلاف الاولى، فيما عدا الثلاث، وفيها مكروه للنهي عنه في خبر: ولا تشبهوا الوتر بصلاة المغرب

“Menyambung rakaat witir merupakan menyalahi hal yang utama (khilaf al-aula) pada selain tiga rakaat.

Sumber: Tribun Palu
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved