Ramadan 2019
Bolehkah Melaksanakan Salat Witir Tiga Rakaat Sekaligus? Simak Penjelasannya
Salat witir dilakukan tiga rakaat sekaligus, boleh atau tidaknya simak penjelasannya menurut Nahdlatul Ulama.
Sedangkan menyambung tiga rakaat witir (sekaligus) dihukumi makruh, sebab adanya larangan dalam hadits Nabi: ‘
Janganlah kalian menyerupakan salat witir dengan salat maghrib’.” (Syekh Zainuddin al-Maliabari, Fath al-Mu’in, juz 1, hal. 289)
Berikut adalah niat salat witir dengan menyambung tiga rakaat:
اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka‘âtin mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi ta‘âlâ
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah salat witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.”
Niat di atas merupakan niat bagi orang yang melaksanakan salat witir tiga rakaat sekaligus secara sendirian (munfarid).
Sedangkan ketika menjadi makmum dalam salat witir berjamaah tinggal menambahkan kata “ma’mûman” setelah kata “mustaqbilal qiblati”
Sementara, jika menjadi imam maka menambahkan kata “imâman” setelah kata “mustaqbilal qiblati”.
Namun perlu diperhatikan pula, niat salat witir tiga rakaat sekaligus berbeda dengan niat salat witir ketika dipisah.
Sebab jika dipisah rakaatnya, harus menyertakan huruf “min” sehingga niatnya menjadi:
اُصَلِّى سُنَّةً مِنَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan minal witri tsalâtsa raka‘âtin mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi ta‘âlâ
Selain bacaan niat, ada satu hal yang perlu diperhatikan saat melaksanakan salat witir tiga rakaat, baik itu dengan cara dipisah dengan salam pada rakaat kedua atau digabung tiga rakaat sekaligus.
Yakni, disunnahkan untuk membaca Surat al-A’la setalah al-Fatihah pada rakaat pertama, Surat al-Kafirun pada rakaat kedua; dan Surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas pada rakaat ketiga.