Ingin Mengolah Daging Ayam untuk Lebaran? Hindari 5 Kesalahan Ini, Termasuk Kesalahan Kurang Bumbu
Sayangnya, saat memasak daging ayam ada sejumlah kesalahan yang bahkan tidak disadari dan dapat memengaruhi rasa.
TRIBUNPALU.COM - Menjelang Lebaran, menu makanan serba ayam menjadi favorit dan dapat ditemukan di mana-mana.
Seperti opor ayam, tetapi daging ayam juga bisa diolah menjadi variasi lain sebagai hidangan Lebaran.
Sebut saja ayam kecap, sate ayam, ayam rica-rica, ayam woku, dan lainnya.
Namun, saat memasak daging ayam ada sejumlah kesalahan yang tidak disadari dan dapat memengaruhi rasa, bahkan dapat berbahaya bagi kesehatan.
Berikut TribunPalu.com telah merangkum beberapa kesalahan umum saat mengolah daging ayam menurut chef ahli sebagaimana dikutip dari laman This is Insider.
1. Tidak benar-benar mengeringkan daging ayam sebelum dimasak.

Langsung mengambil daging ayam mentah dari kulkas dan menaruhnya langsung ke penggorengan memang hal yang mudah.
Namun, sebaiknya Anda mengeringkan daging ayam dulu dengan cara menepuk-nepuknya dengan tisu makan sebelum dimasak.
Jika daging ayam ditepuk-tepuk dengan tisu makan dengan benar hingga kering, bagian kulitnya akan lebih renyah.
Sementara menggoreng bertujuan untuk mengurangi kelembapan daging ayam.
Nah, jika daging ayam tidak kering, itu akan mengeluarkan lebih banyak kelembapan saat dimasak.
Jika banyak kelembapan yang merembes keluar dari daging ayam di penggorengan, kerenyahannya akan berkurang meski dagingnya memang tetap matang.
2. Daging ayam dicuci atau dibilas sebelum dimasak.
Banyak orang yang berpikir, mencuci daging ayam sebelum dimasak akan membantu menghilangkan bakteri.
Namun, itu bukan soal utama.
Mencuci daging ayam sebelum dimasak bisa meningkatkan risiko keracunan makanan akibat bakteri.
Mencuci daging ayam juga dapat membuat bakteri menyebar ke tangan, bak cuci piring, dan peralatan memasak.
Sebenarnya, proses memasak daging ayam umumnya sudah mampu membunuh bakteri yang ada padanya.
3. Kurang bumbu.

Saat membumbui daging ayam, sejumput garam dan merica tidaklah cukup.
Membumbui daging ayam harusnya menambahkan rasa dan beberapa bahan lain, seperti garam, hal ini dapat menjaga ayam tetap lembap.
Sebaiknya tambahkan pula rempah-rempah (seperti bawang putih, dan bumbu lain) untuk memperkaya rasa.
Daging ayam juga bakal lebih enak jika direndam dalam bumbu dan didiamkan selama beberapa jam sebelum dimasak.
4. Daging ayam memenuh-menuhi wajan atau panci saat dimasak.
Sebagian besar orang menganggap, memasak irisan daging ayam sekaligus di wajan hingga penuh bisa menghemat waktu.
Namun, itu malah membuat beberapa daging tidak matang dengan baik.
Jika terlalu memenuhi wajan, irisan daging dada ayam tidak akan menjadi kuning keemasan yang cantik atau malah matangnya tidak merata.
Sehingga lebih baik bersabarlah, masaklah irisan daging ayam sedikit-sedikit atau gunakan wajan/panci yang lebih besar.
5. Mencairkan daging ayam di suhu ruangan.

Hindari kebiasaan mencairkan daging ayam di meja dapur Anda.
Sebab, daging ayam yang bersuhu kamar bisa menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri berbahaya.
Cara terbaik untuk mencairkan daging ayam beku adalah mendiamkannya semalam dan tetap berada di lemari es.
Namun, jika sedang terburu-buru, sebaiknya masukkan daging ayam ke kantong plastik dan keluarkan udara sebelum ditutup.
Kemudian rendamlah daging ayam yang terbungkus di air dingin.
Pastikan daging ayam tetap terendam, dan sering-seringlah berganti air agar jadi tetap dingin.
Airnya juga harus bersuhu dingin untuk menghindari perkembangan bakteri.
Mencairkan daging ayam dalam kantong plastik d dalam air juga akan memastikan bahwa bagian luar dan dalamnya mencair merata.
(TribunPalu.com/Rizki A. Tiara)