PBB Sebut Indonesia Turut Berkontribusi dalam Ledakan Populasi Manusia pada 2050
Satu dari persoalan global saat ini adalah overpopulasi di mana Bumi bakal makin sesak akibat semakin bertambahnya populasi manusia.
Angka tersebut pada 2050 diproyeksikan turun menjadi 2,2 pada 2050.
Saat tingkat kelahiran perempuan di dunia menyentuh level 2,1 per wanita, hal itu dianggap hampir tidak mencukupi untuk dapat mempertahankan populasi.
Laporan tersebut juga memuat perkiraan bahwa 27 negara atau wilayah di dunia telah mengalami penurunan pertambahan penduduk sebesar satu persen dibandingkan jumlah populasi pada 2010.
Penurunan tersebut disebutkan karena tingkat kesuburan warga yang cukup rendah.
Sementara di negara-negara, seperti Belarus, Estonia, Jerman, Hongaria, Italia, Jepang, Rusia, Serbia, dan Ukraina, jumlah kematian yang terjadi telah melebihi jumlah kelahiran, menyebabkan populasi penduduknya semakin menurun.
Meski demikian, kehilangan populasi penduduk tersebut akan diimbangi dengan masuknya para migran.
Laporan PBB juga memproyeksikan pertumbuhan harapan hidup secara umum, termasuk di negara-negara miskin, di mana saat ini tujuh tahun lebih rendah dari rata-rata global.
Harapan hidup rata-rata global harus mencapai 77,1 tahun pada 2050 dibandingkan 72,6 tahun pada saat ini.
Pada 1990, harapan hidup rata-rata adalah 64,2 tahun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PBB: Indonesia Ikut Bertanggung Jawab dalam Pertumbuhan Populasi Dunia pada 2050"
Penulis : Agni Vidya Perdana