Kisah Pilu Sarmiskam, Warga Bantul Yogyakarta yang Tinggal Sebatang Kara di Kandang Kambing

Sarmiskam terpaksa harus tidur dan tinggal di kandang ternak. Ia hidup satu atap bersama empat kambing yang ia pelihara.

TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin
Sarmiskam, warga Bintaran, Jambidan, Banguntapan, Bantul tinggal seorang diri di kandang ternak. TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin 

TRIBUNPALU.COM - Seorang pria bernama Sarmiskam memiliki kisah pilu pada usianya yang tak lagi muda.

Sarmiskam merupakan warga Kepanjen RT 01, Padukuhan Bintaran, Desa Jambidan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Sarmiskam terpaksa harus tidur dan tinggal di kandang ternak.

Ia hidup satu atap bersama empat kambing yang ia pelihara.

Kambing itu bukan milik Sarmiskam, melainkan kepunyaan tetangganya, Sogiran yang memercayakan kambing miliknya kepada Sarmiskam untuk dijaga dan dirawat.

Tribunjogja.com melihat langsung kondisi kandang ternak tempat tinggal Sarmiskam.

Keadaannya sangat sederhana, seperti kandang ternak pada umumnya.

Kandang ternak yang ditinggali Sarmiskam dibangun dari kayu dan beralaskan tanah, di dalamnya hanya ada satu dipan kayu dengan kasur lusuh sebagai tempat istirahat.

Tidak ada barang elektronik apalagi perabotan mewah. Tidak ada dapur. Kebutuhan memasak pun hanya mengandalkan bantuan dari tetangganya.

Sarmiskam, warga Bintaran, Jambidan, Banguntapan, Bantul tinggal seorang diri di kandang ternak. TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin
Sarmiskam, warga Bintaran, Jambidan, Banguntapan, Bantul tinggal seorang diri di kandang ternak. TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin (Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin)

Kandang itu sederhana. Beberapa bagian bahkan tampak dibiarkan begitu saja terbuka.

Kata Sarmiskam, hidup dikandang bersama dengan kambing sudah biasa.

Bahkan ia mengaku tidak merasa bau.

"Di sini rasanya ayem tenteram. Tidak dingin. Tidak bau. Kalau hujan sama saja. Sudah biasa," kata Sarmiskam, duduk tenang di dipan kayu tempat tidurnya.

Tiap hari, lelaki berusia 58 tahun itu bekerja sebagai pemulung.

Ia berkeliling mencari rongsokan ke sudut kota. Bahkan, terkadang jalan kaki sampai Jalan Wonosari.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved