Berpamitan dengan Warga Bunaken, Jokowi Dapat Keluhan Terkait Kebutuhan Air Bersih dan Listrik
Melakukan kunjungan kerja di Taman Nasional Bunaken, Presiden Joko Widodo mendapat keluhan terkait kebutuhan air bersih dan listrik dari seorang ibu.
TRIBUNPALU.COM - Presiden Joko Widodo sedang melakukan kunjungan kerja di Sulawesi Utara.
Di hari kedua kunjungan kerjanya tersebut, ia meninjau kawasan Taman Nasional Bunaken di Teluk Manado.
Taman Nasional Bunaken sangat terkenal dengan keindahan bawah laut dan keanekaragaman hayati.
• Presiden Jokowi: Pariwisata Sulawesi Utara Jangan Kalah dengan Pulau Bali
• Tiba di Manado, Presiden Jokowi Tinjau Bandara Sam Ratulangi
Dari hotel tempat Jokowi dan rombongan menginap membutuhkan waktu 45 menit untuk sampai di Bunaken.
Di Bunaken Jokowi sempat menggelar rapat terbatas bersama menteri, gubernur dan sejumlah bupati untuk membahas pengembangan wisata.
Rapat tersebut dilaksanakan di atas kapal.
Hal ini diketahui dari unggahan di akun Instagram Sekretaris Kabinet, Pramono Anung.
"Rapat Kabinet di atas kapal menuju Bunaken utk meningkatkan wisatawan ke Sulawesi Utara," tulis Pramono Anung.
Setelah selesai melakukan kunjungannya di Bunaken, Jokowi bergegas untuk kembali ke penginapan.
Namun ketika hendak berpamitan dengan warga Bunaken, ada seorang ibu yang menyampaikan keluhannya kepada Jokowi.
Hal tersebut terlihat dari unggahan di akun Instagram Jokowi.
Lewat sebuah keterangan di unggahan tersebut Jokowi mengatakan bahwa ada seorang ibu yang menyampaikan keluhan perihal kebutuhan air bersih dan listrik di wilayah tersebut.
Lantas Jokowi mengatakan kepada ibu tersebut bahwa dia akan mencatat keluhan ibu itu dan segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Pamit kepada warga Bunaken di Teluk Manado. Sebelum beranjak, seorang Ibu menyampaikan keluhan."
"Katanya, warga di sini butuh, “air bersih dan listrik.” Ya. Saya catat dan semoga segera diselesaikan," tulis Jokowi, Jumat (5/7/2019).
Hal ini berarti, ternyata masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Jokowi sebagai presiden Republik Indonesia.
Untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tersebut Jokowi merangkumnya dalam lima program kerja yang akan ia laksanakan selama menjabat sebagai Presiden di periode kedua 2019-2024.
Lewat acara Kompas Pagi di Kompas TV edisi Selasa (2/7/2019), Jokowi menyebutkan lima program kerja yang akan dijalankan.
"Bagaimana program yang akan bapak jalankan? Apa dan seperti apa?" ujar Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Ninuk Mardiana Pambudy.
Program pertama yang akan dijalankan Jokowi adalah melanjutkan pembangunan infrastruktur secara lebih cepat dan lebih meluas.
"Kita akan tetap teruskan continue untuk membangun infrastruktur secara lebih meluas dan lebih cepat pertama," ujar Jokowi.
Kemudian program kedua yang akan dijalankan adalah pembangunan sumber daya manusia.
Menurut Jokowi dengan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia dapat membuat Indonesia semakin bisa bersaing dengan negara-negara lainnya.
"Yang kedua kita akan mulai menggeser, strategi menggeser yaitu pada pembangunan sumber daya manusia."
"Karena dua pondasi ini penting sekali bagi kita untuk bersaing ke depan dengan negara-negara lain," papar Jokowi.
Program ketiga yang dijalankan Jokowi adalah membuka investasi dan meningkatkan eksport.
Hal ini dianggap Jokowi dapat menguntungkan Indonesia lantaran dengan banyaknya investasi yang masuk ke Indonesia maka pemerintah juga dapat membuka lapangan pekerjaan sebanyak mungkin.
"Yang ketiga kita akan terus membuka investasi dan meningkatkan eksport."
"Ini akan membuka lapangan kerja yang sebesar-besarnya."
"Membuka investasi merupakan salah satu cara yang paling cepat untuk membuka lapangan kerja," ungkap Jokowi.
Lalu dia menjelaskan bahwa program ketiga tersebut akan berkaitan dengan program keempat yang akan dijalankannya.
Program keempat tersebut merupakan reformasi birokrasi dan reformasi struktural.
"Tapi disini ada masa-masa yang harus kita atasi, urusan yang berkaitan dengan perijinan, nah ini diselesaikan dengan yang keempat."
"Yaitu reformasi birokrasi dan reformasi struktural.
"Kita ingin pemerintah kita ini efektif, efisien dan tidak bertele-tele," ujar Jokowi.
Penggunaan dana APBN yang tepat sasaran juga menjadi program kerja yang akan dijalankan Jokowi.
"Yang kelima itu penggunaan APBN yang tepat sasaran."
"Belanja APBN yang tepat sasaran itu harus menjadi konsentrasi kita."
"Kita ingin masyarakat itu merasakan manfaatnya langsung, yang konkret yang riil dan bisa dimanfaatkan oleh rakyat," ucap Jokowi.
(TribunPalu.com/Lita Andari Susanti)