Video Kesaksian Relawan Pencarian Thoriq: dari Tepis Kabar Hoaks hingga Sangkal Komentar Paranormal

Berikut video kesaksian relawan pencari Thoriq, Amir El Huda ceritakan kronologi pencarian yang mistis, tepis kabar hoaks dan sangkal opini paranormal

TribunStyle/Kolase Instagram @chexio94 dan @thoriq_ricky33
Thoriq, pendaki yang hilang di Gunung Piramid, Bondowoso, Jawa Timur. 

TRIBUNPALU.COM - Kabar hilangnya pendaki bernama Thoriq Rizki Maulidan, Gunung Ranggeno atau kerap disebut Gunung Piramid di Bondowoso, Jawa Timur masih menjadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia.

Pasalnya, tidak hanya lamanya proses evakuasi yang memakan waktu 12 hari, tetapi juga banyaknya kabar hoaks yang beredar semakin memperkeruh suasana.

Diberitakan, korban yang akrab dipanggil Thoriq ini menghilang sejak melakukan perjalanan turun dari Puncak Gunung Piramid pada Senin (24/6/2019).

Thoriq bersama rombongannya menuruni jalur setapak yang terjal dengan ancaman jurang curam di sisi kanan kirinya.

Sampai pencarian hari ketujuh Thoriq juga belum bisa ditemukan oleh Basarnas Jember.

Hingga pencarian pun dihentikan lantaran mengikuti aturan yang sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Basarnas.

"Disepakati bersama keluarga dan seluruh unsur yg terlibat Operasi SAR dihentikan dan dilanjutkan pemantauan, jika terdapat tanda-tanda akan keberadaan Korban maka Operasi SAR akan dibuka kembali," tulis PMI Kabupaten Bondowoso melalui akun Instagram @pmikabbondowoso, Senin (1/7/2019).

Relawan pencari Thoriq pun menepis kabar hoaks yang beredar.

Selama hilangnya Thoriq, banyak kabar dan berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya beredar melalui media sosial.

Sebut saja video suara Thoriq meminta tolong yang dipastikan hoaks oleh PMI Bondowoso.

Tak hanya PMI Bondowoso, satu di antara relawan pencarian Thoriq, Amir El Huda, juga menepis rumor-rumor negatif yang beredar di lapangan.

Melalui kanal YouTube-nya AMIRENESIA yang diunggah pada Rabu, 4 Juli 2019, Amir menyebutkan setidaknya ada empat hoaks yang disangkalnya.

Kabar pertama, yakni Thoriq yang sudah ditemukan dengan dua versi.

Yakni, Thoriq ditemukan selamat dan sudah kembali ke orangtuanya, dan versi lain Thoriq ditemukan meninggal dengan jasad yang sudah tidak utuh.

Padahal, hingga hari ke-12 Thoriq belum juga ditemukan oleh para pencari.

Kabar lain yakni Thoriq dinyatakan hilang di Gunung Argopuro.

Padahal Thoriq melakukan pendakian di Gunung Piramid, Bondowoso.

Yang terakhir, yaitu beredarnya video suara minta tolong di saat orang-orang melakukan pencarian dengan memanggil-memanggil nama Thoriq.

Menurut pengakuan Amir, bisa jadi video tersebut adalah karena editan semata lantaran suara tidak bisa menjadi ukuran kebenaran sebuah video.

Cerita mistis yang terjadi selama pencarian Thoriq

Tak hanya menepis hoaks, ia juga membahas banyak hal seputar pengalamannya saat mencari Thoriq, mulai dari medan pencarian hingga hal-hal mistis.

Tidak dipungkiri oleh Amir, ada kejadian mistis yang dialami oleh tim pencari saat melakuan pencarian Thoriq.

"Berbicara tentang hal mistis seputar pencarian ini, itu ya pasti ada. Karena memang, pencariannya rata-rata yang dilakukan oleh paranormal menggunakan media jin juga kawan-kawan," tutur Amir.

Amir lantas menceritakan pengalaman anggota tim pencari yang melakukan pencarian di malam hari, dan mendapati hal yang tidak mengenakkan.

Tim pencari yang melakukan pencarian di malam hari, mendengar suara-suara aneh, mulai dari suara orang tertawa hingga geraman.

"Ada juga anggota yang melakukan pencarian ketika malam hari. Melewati hutan, kemudian di sana mendengar suara-suara seperti orang tertawa seperti orang menggeram itu juga ada," tambahnya.

Namun, Amir menganggap hal itu adalah akibat dari rasa lelah yang melanda mereka sehingga menimbulkan halusinasi.

"Untuk para relawan yang mendengar suara orang tertawa, menangis, itu kalau saya logika mungkin karena kondisi mereka sedang capek sehingga halusinasi memegang kendali atas kesadaran mereka," ujar Amir.

Namun, ada salah satu cerita yang membuat Amir tidak bisa menggunakan logikanya.

Amir melanjutkan, seorang relawan bernama Andi menceritakan hal aneh ketika timnya akan melakukan pencarian.

Andi saat itu bersama lima rekannya berdoa sebelum pencarian, namun selesai berdoa, salah seorang dari mereka terpental dengan jarak cukup jauh.

"Ada satu cerita dari Mas Andi, beliau ini relawan dari Brigade Pramuka dari BP apa Brigade Penolong atau Brigade Penyelamat.

Mas Andi ini bercerita, dari keenam tim mereka itu mau berangkat, mereka berkeliling mau berdoa setelah selesai berdoa salah satu di antara mereka terpental.

"Terpentalnya tidak hanya jatuh seperti orang yang lemas tetapi terpental jauh. Nah ini yang tidak bisa saya logikan," ujar Amir.

Sangkal komentar paranormal

Banyak komentar dari paranormal yang menyebutkan bahwa Thoriq disembunyikan makhluk gaib.

Ada yang mengatakan, disembunyikan di pohon besar, di lubang atau gua, dan bahkan disebut sudah berada di alam gaib.

Mendengar hal itu, Amir pun menyayangkan komentar-komentar dari paranormal yang belum mengetahui kondisi geologi Gunung Piramid, tapi sudah beropini terlalu jauh tentang keberadaan Thoriq.

Menurutnya, hal tersebut justru bisa membuat keluarganya semakin sedih.

Meski begitu, Amir juga menghargai kerja keras tim pencari dalam mencari Thoriq meski saat itu nasib Thoriq belum diketahui, serta doa dari masyarakat.

Tonton videonya kesaksian relawan pencari Thoriq berikut:

Jenazah ditemukan pada Jumat sore

Bambang Sutrisno, Kepala Tim Reaksi Cepat BPBD Bondowo saat dihubungi Kompas.com melalu telepon Jumat (5/7/2019) malam membenarkan penemuan jenazah tersebut.

Namun dia belum bisa memastikan jika jenazah itu adalah Thoriq pendaki yang hilang selama 12 hari.

Jenazah tersebut ditemukan Jumat siang sekitar pukul 14.00 WIB di wilayah yang dikenal dengan nama 'punggung naga' Gunung Piramid.

"Ditemukan oleh tim yang ada di atas. Posisinya ada di jurang sebelah kanan jalur pendakian. Tapi kita masih belum pastikan itu adalah Thoriq. Ini masih dugaan," katanya.

Dia mengaku sedang berada di Pos 1 bersama dengan tim lainnya untuk menyiapkan evakuasi yang akan dilakukan pada Sabtu (6/7/2019) pagi.

Tim akan berangkat sekitar pukul 05.00 WIB. "Sekarang kondisi angin kencang. Enggak ada yang berani naik malam ini," katanya.

Bambang mengatakan dari Pos 1 membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 4 jam menuju tempat penemuan jenazah.

Selain itu dia menjelaskan jika jalur setapak pendakian tersebut hanya berukuran sekitar 40 sentimeter.

"Kanan kiri jurang. Yang paling dalam kiri sekitar 500 meteran kedalamannya. Kalau kanan tidak terlalu dalam. Tapi jalan setapak. Jenazah yang diduga Thoriq ditemukan di dalam jurang yang sebelah kanan," katanya.

(TribunPalu.com/Suar.ID/Kompas.com)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved