Kritik Insfrastruktur Jokowi, Fahri Hamzah: Bangsa Indonesia Disatukan oleh Jembatan Pengertian

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik tentang infrastruktur fisik yang dilakukan oleh Presiden Jokowi.

Kanal YouTube Indonesia Lawyers Club
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah 

TRIBUNPALU.COM - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik tentang infrastruktur fisik yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya ada yang salah dari pemikiran tentang pembangunan insfrastruktur tersebut.

Ia berpandangan bahwa bangsa Indonesia tidak disatukan oleh jalan tol melainkan oleh jembatan pengertian.

Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (10/7/2019).

Menteri ESDM dan BUMN Kena Tegur Presiden Jokowi di Sidang Kabinet Paripurna

Warga Minta Pemerintah Segera Perbaiki Infrastruktur di Pantai Kampung Nelayan

"Pemerintah ini menganggap bahwa Indonesia ini disatukan oleh bangunan-bangunan jalan dan infrastruktur, jalan tol dan sebagainya itu."

"Pekan lalu presiden membuat Twitter mengeluh kita sibuk membuat jalan tol, kita masih berdebat tentang kebencian."

"Karena jalan pikirannya yang salah, kita ini bangsa ini tidak pernah disatukan oleh jalan dan tol, bangsa ini disatukan oleh jembatan pengertian dan jalan pikiran," ungkap Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah juga memberikan contoh tentang tindakan dilakukan Bung Karno untuk menyatukan bangsa Indonesia.

"Itulah sebabnya para ons father seperti Bung Karno jasanya kepada bangsa ini adalah karena dia mengajak kita berpikir terus menerus, tentang masa depan kita, tentang mimpi kita, tentang cita-cita bersama kita."

"Sehingga seluruh orang di seluruh Indonesia itu mendengar ada wakil-wakilnya yang berbicara secara bebas merdeka dan mewakili perasaan mereka, itu yang menyebabkan mereka bersatu," ujar Fahri Hamzah.

Menurutnya kebebasan berpendapat yang terjadi saat ini dapat menghancurkan jembatan pengerian di antara bangsa Indonesia.

Hal tersebut akan memecahkan persatuan bangsa Indonesia.

Pemulangan Rizieq Shihab jadi Syarat dari Prabowo ke Jokowi Bila Ingin Rekonsiliasi

"Tapi kalau kemudian kebebasan berpendapat itu mendapatkan represi, tokoh-tokoh kemudian mendapatkan pembatasan itu sama dengan merubuhkan jembatan pengertian di antara kita dan tinggal tunggu waktu orang akan pecah," ungkap Fahri Hamzah.

Lantas ia mengimbau kepada seluruh pihak agar tidak meremehkan adanya keperluan membangun jalan pikiran dan jembatan pengertian di antara masyarakat.

Menurutnya untuk dapat mewujudkan hal ini membutuhkan orang-orang yang mempunyai kapasitas.

Sumber: Tribun Palu
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved