Paparan Hasil Konferensi Pers BMKG Terkait Gempa Bumi Magnitudo 6.0 di Bali

Gempa magnitudo 6.0 terjadi di wilayah selatan Bali pada Selasa (16/7/2019) pagi, pukul 07:18:38 WIB.

Editor: Imam Saputro
calacademy.org
Ilustrasi seismograf untuk mendeteksi gempa bumi. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun Twitternya @infoBMKG, gempa bumi magnitudo 6.0 terjadi di wilayah selatan Bali pada Selasa (16/7/2019) pagi, pukul 07:18:38 WIB. 

TRIBUNPALU.COM - Gempa magnitudo 6.0 terjadi di wilayah selatan Bali.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun Twitternya @infoBMKG, gempa terjadi pada Selasa (16/7/2019) pagi, pukul 07:18:38 WIB.

Pusat gempa berada di 83 kilometer Barat Daya Nusa Dua, Bali dengan kedalaman 68 kilometer.

Titik pusat gempa berlokasi di 9,11 Lintang Selatan (LS), 114,54 Bujur Timur (BT).

Dalam info yang disampaikan lewat akun Twitter @infoBMKG, gempa tidak berpotensi tsunami.

Terkait gempa bumi yang terjadi di wilayah selatan Pulau Bali, pihak BMKG pun mengadakan konferensi pers.

Hasil konferensi pers juga diinformasikan melalui sebuah utas di akun Twitter @infoBMKG pukul 10.52 WIB.

Konferensi pers dipimpin oleh Deputi Geofisika BMKG.

Berikut paparan hasil konferensi pers BMKG terkait gempa bumi magnitudo 6,0 di Bali.

- Setidaknya, update informasi sampai dengan Selasa, 16 Juli 2019 pukul 10.00 WIB, terjadi sembilan gempa susulan setelah gempa bumi magnitudo 6.0 mengguncang Kabupaten Jembrana.

- Analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi bermagnitudo 6.0.

Namun, setelah dilakukan pemutakhiran, gempa tersebut bermagnitudo 5.8.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,08 LS dan 114,55 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 kilometer arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.

- Gempa bumi ini memiliki kedalaman menengah dan diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia.

Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik mendatar.

- Guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan di daerah Badung dengan MMI V (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, jendela dan sebagainya pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dna barang besar tampak bergoyang).

- Sementara itu di Nusa Dua gempa dirasakan dengan MMI IV-V, Denpasar, Mataram Lombok Tengah, Lombok Barat MMI IV, Banyuwangi, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara dengan MMI III, dan Jember, Lumajang dengan MMI II-III.

- Dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi dilaporkan berupa genteng berjatuhan di beberapa rumah atau kantor, dan kaca pecah di kantor BBMKG Wil. III, Pura Loka Natha, SD 8 Ungasan, SDN 1 Kutuh, SMPN 2 Kuta Selatan, dan gapura pintu masuk ITDC Nusa Dua.

- Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.

- Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

- Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.

- Pastikan informasi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yg telah terverifikasi (IG/Twitter), web ((link: http://www.bmkg.go.id) bmkg.go.id / (link: http://inatews.bmkg.go.id) inatews.bmkg.go.id), /melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user: pemda, pwd: pemda-bmkg) atau infobmkg.

(TribunPalu.com/Rizki)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved