Viral Media Sosial

Viral Lulusan UI Tolak Gaji 8 Juta: Trending di Twitter, Tanggapan Pakar, hingga Klarifikasi Kampus

Viral unggahan Instastory oknum yang mengaku lulusan UI yang menolak tawaran perusahaan lokal lantaran negoisasi gaji Rp8 juta.

Tangkapan Layar Instastory
Instastory seseorang yang mengaku fresh graduate lulusan Universitas Indonesia viral di media sosial. 

"Ini dibuktikan dengan rata-rata mahasiswa UI menunggu kerja pertama hanya tiga bulan," ucap Egia saat dikonfirmasi, Kamis (25/7/2019).

Egi mengatakan, ada beberapa keunggulan yang dimiliki lulusan Universitas Indonesia.

Salah satunya, lulusan UI rata-rata cepat mengerti maksud perusahaan.

Kemudian, menurut survei Tracer Study pada 2018 terhadap 2.735 lulusan S1 UI diketahui bahwa mereka dapat beradaptasi dengan baik.

Para lulusan UI juga menguasai pengetahuan dalam bidang kerja yang diambil.

"Rata-rata juga memiliki kemauan belajar, dapat bekerja sama dengan tim, dan penuh inisiatif," tutur Egi.

Tanggapan Pakar

Mengenai hal ini, pasti banyak yang bertanya-tanya tentang seberapa efektifkah citra kampus untuk memengaruhi tingkat gaji yang akan diterima.

Penjelasan ini pun dipaparkan oleh psikolog dan talent management Engineering Career Center Universitas Gadjah Mada, Gita Auliani Nurani.

Menurut Gita, seorang fresh graduate sebenarnya sah-sah saja memiliki standar gaji untuk dirinya sendiri.

Bisa jadi, sebelum melamar kerja, ia sudah melakukan riset atau mencari informasi mengenai gaji yang sesuai dengan jurusan dan bidang kerja yang diinginkan.

"Tapi, yang perlu jadi catatan di sini adalah permintaan gaji harus sejalan dengan kompetensi dan skill yang dimiliki," tambah Gita.

Menurut Gita, gaji memang penting tetapi bukan standar utama kemantapan kerja.

Ada faktor lain yang lebih bernilai daripada gaji, yaitu kesesuaian minat dengan bidang kerja, kompetensi, dan kepribadian (pengembangan diri).

"Percaya deh, ketika tiga hal itu kita utamakan dalam bekerja, gaji akan mengikuti dan naik dengan sendirinya terlebih kita bisa menunjukkan diri sebagai karyawan yang berprestasi," ujar Gita.

Gita menyebutkan, masih ada yang menganggap citra kampus adalah hal penting dalam menentukan gaji seseorang, minimal melalui penilaian akreditasi.

Namun kini, sudah banyak orang yang mulai berpikir nama kampus bisa dikalahkan dengan attitude, soft skill, dan kompetensi yg dimiliki kandidat.

"Jadi mau berasal dari kampus manapun tidak masalah selama kandidat tersebut bisa menunjukkan diri sebagai 'emas' dan memiliki faktor pembeda dari fresh graduate kebanyakan," tambah dia.

(TribunPalu.com/Kompas.com)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved