Terkini nasional

Gelar Lomba Membuat Meme untuk Kalangan Siswa SMA, Kemendikbud Tuai Kritik Masyarakat

Unggahan Kemendikbud di Facebook mengenai pemenang-pemenang dari lomba meme tersebut mendapatkan berbagai kritik pengguna media sosial.

Facebook/Kemendikbud
pemenang lomba meme yang diselenggarakan Kemendikbud 

TRIBUNPALU.COM - Festival Literasi Sekolah (FLS) 2019 jenjang SMA yang diadakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) belakangan menjadi sorotan netizen.

Sorotan itu tertuju pada salah satu lomba yang diadakan dalam festival tersebut yakni Lomba Cipta Meme.

Tema yang diambil Kemendikbud dalam lomba ini adalah "Gombalindonesian".

Unggahan Kemendikbud di Facebook mengenai pemenang-pemenang dari lomba meme tersebut mendapatkan berbagai kritik pengguna media sosial.

Salah satunya disebutkan oleh akun Facebook Mohammad Ihsan.

Diperiksa KPK, Taufik Hidayat Dicecar Pertanyaan Seputar Statusnya di Kemenpora

Banyak Menuai Kritik, Mendikbud Sebut Sistem Zonasi dan Rotasi Guru Ada Untuk Pemerataan Pendidikan

"Saya berduka cita yang sedalam-dalamnya. Masa iya Kemdikbud bikin lomba meme, pemenangnya kayak gini? Sama saja dengan ngajarin siswa pacaran, cinta-cintaan, ngegombal. Joke garing lucunya di mana? Bukannya saya tersenyum, yang ada malah mengernyitkan dahi. Ini unsur literasi dan edukasinya di mana?" tulis pemilik akun tersebut.

Kritik lain juga disebutkan oleh akun Mohammad Khaerurrizal Zulmi "Sekelas Kementerian kok gini. Mana unsur pendidikannya?," ujarnya.

Tanggapan Kemendikbud

Menanggapi hal tersebut, Tim Direktorat Pembinaan SMA mengatakan bahwa para pemenang menunjukkan adanya proses kreatif yang dilalui dalam membuat karya tersebut.

Kreatifitas itu disebutkan bahwa siswa harus menggunakan foto atau gambar pribadi dalam karya tersebut.

Foto itu juga harus menggunakan majas ironi dalam kata-kata yang digunakan.

Waketum Gerindra Sebut Prabowo Siap Datang di Kongres PDI-P Bila Diundang

"Perlu disadari bersama bahwa dunia remaja adalah dunia yang sarat dengan pengungkapan tentang 'rasa', sebagai orang yang lebih dewasa, kita tidak bisa menghindari kondisi tersebut. Ada hal yang lebih besar yang terjadi dalam proses pembuatan karya, yaitu membangkitkan kreativitas, menciptakan kreator-kreator muda yang memiliki pemikiran luas," tulis Tim Direktorat Pembinaan SMA dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/7/2019).

"Mendidik tidak hanya bertumpu pada hasil tapi juga proses, literasi bukan hanya kemampuan 6 literasi dasar, tapi literasi adalah proses memahami. Dan kita harus memahami dunia remaja," sambungnya.

Terkait anggapan bahwa meme tersebut mengajarkan anak SMA berpacaran, Tim Direktorat Pembinaan SMA menyatakan bahwa dalam karya tersebut tidak menyebutkan secara gamblang tentang pacaran.

Selain itu meme tersebut disebutkan tidak menggunakan atribut yang menggambarkan anak SMA.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved