BMKG Utamakan Kecepatan Ketimbang Akurasi Saat Sampaikan Informasi Terkait Bencana, Ini Alasannya

Kecepatan informasi tentang bencana gempa bumi menjadi pegangan bagi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG).

Editor: Imam Saputro
pixabay
Ilustrasi gempa bumi 

Kemudian pada menit ke-50, JMA pun memutakhirkan kembali informasi magnitudo gempa menjadi 8,8 dan berakhir di magnitudo 9,0 dalam pembaruan terakhirnya.

"Jadi akurasi baru dapat dicapai setelah menit ke-50 untuk gempa dengan magnitudo 9,0," kata Daryono.

"Apabila peringatan dini diinformasikan setelah menit ke-50 karena menunggu akurasi, tsunami pasti sudah melanda lebih dulu di pantai-pantai terdekat," kata dia.

International Champions Cup 2019: Man United Vs Milan,Putra Maldini Gagal Penalti,Setan Merah Menang

Ia menjelaskan, situasi dan kondisi geologi serta tektonik di Jepang hampir serupa dengan situasi dan kondisi di wilayah Indonesia.

Beberapa pantai di Indonesia, kata dia, berada pada posisi dengan sumber-sumber gempa bermagnitudo besar.

Perhitungan akurasinya pun baru bisa dicapai pada menit-menit yang akan selalu terlambat dengan kedatangan tsunami.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan BMKG Lebih Dahulukan Informasi Ketimbang Akurasi Saat Bencana"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved