Gubernur Jawa Timur Khofifah Ungkap Pemberian Mbah Moen saat Hadiri Resepsi Pernikahan Putrinya
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan hadiah yang diberikan Mbah Moen saat hadiri resepsi putrinya.
TRIBUNPALU.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa turut berduka cita atas meninggalnya Kiai Haji Maimoen Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen.
Tak hanya menyampaikan ucapan duka cita, Khofifah juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama mendoakan Mbah Moen.
Hal tersebut terlihat dari keterangan yang ditulis Khofifah dalam unggahan di akun Instagramnya pada Selasa (6/8/2019).
• Mbah Moen Wafat, Jenazahnya Dikabarkan Disalatkan di Masjidil Haram
• Presiden Jokowi Sampaikan Belasungkawa atas Berpulangnya KH Maimun Zubair
• Tokoh NU, Mbah Moen Meninggal Dunia di Makkah pada Usia 90 Tahun
Dalam unggahan tersebut Khofifah tampak memposting potret dirinya bersama Mbah Moen.
"Innalillahi Wa Innailahi Rajiun. Saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya ke Rahmatullah, KH Maimoen Zubair pada usia 90 tahun di Makkah."
"Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama berdoa bagi Mbah Moen, semoga amal ibadahnya diterima Allah , hilafnya diampuni Allah dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT, khusnul khotimah, dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan dan kesabaran. Allahuma Aamiin," tulis Khofifah.
Lewat unggahan tersebut juga, Khofifah mengungkapkan pesan yang pernah diberikan Mbah Moen kepada dirinya.
"Setelah mendapat mandat sebagai gubernur Jatim saya sowan beliau. Mbah Moen berpesan agar Jawa Timur dijaga sebagai propinsi yang aman dan sejahtera," sambung Khofifah.
Ada satu hal yang membuat Khofifah semakin berkesan.
Mbah Moen rela datang jauh-jauh dari Rembang ke Surabaya untuk menghadiri acara resepsi pernikahan putri Khofifah.
Dalam acara resepsi tersebut Mbah Moen memberikan sebuah hadiah yang sangat berarti untuk putri Khofifah.
Hadiah tersebut adalah barokah doa yang sangat bermakna.
"Juni lalu beliau jauh-jauh dari Rembang ke Surabaya rawuh di akad nikah putri saya, Patimasang dan berkenan menghadiahi putri saya barokah doa yang sangat bermakna."
"Matursuwun Mbah Moen. InsyaAllah bersama hamba yang dicintai Allah menuju Jannatun na'im. Amiiin," pungkas Khofifah.
Seperti diketahui Pemuka agama sekaligus politikus yang akrab disapa Mbah Moen tersebut menghembuskan nafas terakhirnya saat melakukan rangkaian ibadah haji.
Beliau meninggal pada Selasa (6/8/2019) sekitar pukul 04.17 pagi setelah dilarikan ke Rumah Sakit - Noor pada usia 90 tahun.
Rencananya, Mbah Moen akan dimakamkan di Al-Ma'la, yang merupakan permakaman tertua di Kota Mekah.
Ketua Robithoh Ma'ahid Islamiyyah (RMI) PBNU, Abdul Ghofar Rozin atau Gus Rozin, juga membenarkan kabar tersebut beberapa saat setelah Mbah Moen meninggal dunia.
“Benar, 30 menit yang lalu,” kata Gus Rozin yang juga Staf Khusus Presiden Joko Widodo pada Tribunjateng.com.
KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen wafat di usia 90 tahun.
Salah satu tokoh sepuh di PPP itu lahir pada 28 Oktober 1928.
Saat ini dia dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Al Anwar di Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
Dikutip dari Wikipedia, Kyai Haji Maimun Zubair atau Mbah Moen adalah seorang ulama dan politikus.
Saat ini, ia merupakan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Anwar Sarang, Rembang.
Selain itu, Mbah Moen juga menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Mbah Moen juga menjabat sebagai Mustasyar di PB Nahdatul Ulama (NU).
Mbah Moen pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang selama 7 tahun.
Setelah berakhirnya masa tugas, Mbah Moen mulai berkonsentrasi mengurus pondoknya yang baru berdiri selama kurang lebih 8 tahun.
Akan tetapi, tenaga dan pikiran Mbah Moen masih dibutuhkan oleh negara.
Sehingga, Mbah Moen diangkat menjadi anggota MPR RI utusan Jawa Tengah selama tiga periode.
(TribunPalu.com)