Ibunda SBY Dirawat Intensif, Ferdinand Hutahaean: Sudah Stabil, Meski Belum Bisa Interaksi
Ibunda Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Siti Habibah dilarikan ke Rumah Sakit dan mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU.
lihat foto
TRIBUNPALU.COM - Ibunda Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Siti Habibah dilarikan ke Rumah Sakit dan mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU karena kesehatannya menurun.
Eyang Habibah demikian sapaan Ibunda SBY itu, dibawa ke RS Mitra Cibubur sejak Kamis (8/8/2019) petang.
"Kamis petang itu kondisi Eyang Habibah itu menurun dan dilarikan ke RS Mitra Cibubur dan harus masuk ICU. Hingga sekarang masih tetap berada di ICU," ujar Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan kepada Tribunnews.com, Minggu (11/8/2019).
Sakit usia sepuh-lah yang selama ini diderita Eyang Habibah, menurut Ferdinand.
"Selama ini memang sudah berkurang jauh kesehatannya karena faktor usia semata. Tidak ada sakit khusus," jelasnya.
Menurut dia, kini kondisi kesehatan Eyang Habibah sudah stabil, meskipun masih dirawat di ICU.
"Sudah stabil. Meskipun dalam kondisi masih belum bisa berinteraksi," ucapnya.
Punya riwayat sakit gangguan empedu
Catatan Tribunnews.com, Siti Habibah pernah memiliki riwayat sakit berupa gangguan empedu.
Ia pernah menjalani operasi pada 2011, saat SBY masih menjabat Presiden.
• 4 Orang Diamankan Terkait Video Viral Bendera Merah Putih Dikencingi, Ini Hasil Interogasi Awalnya
• Meski Ditahan Karena Kasus Narkoba, Nunung Masih Sempat Berkurban Sapi dan Kambing
• Jarang Pulang, Raffi Ahmad Ungkap Hal-Hal yang Tidak Diketahuinya di dalam Rumah
SBY Pernah Ungkap Serangan Berupa Surat yang Bikin Ibunya Sakit Berhari-hari
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan presiden pertama yang terpilih melalui pemilihan secara langsung di Indonesia.
SBY memenang pemilu presiden (pilpres) pada tahun 2004 lalu.
Kala itu SBY berpasangan dengan Jusuf Kalla sebagai wakil presiden.
Tak hanya pada tahun 2004, SBY juga kembali memenangkan pilpres pada tahun 2009.
SBY yang saat itu berpasangan dengan Boediono sebagai wakil presiden, berhasil mengalahkan pasangan Jusuf Kalla-Wiranto, dan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto.
