Kabar Tokoh

Rocky Gerung Jelaskan Perbedaan Anies Baswedan & Ahok dalam Menjadi Gubernur DKI Jakarta

Rocky Gerung memberikan perbandingan metode kerja yang dilakukan oleh Ahok dengan Anies Rasyid Baswedan dalam memimpin DKI Jakarta.

Kanal YouTube Indonesia Lawyers Club
Rocky Gerung 

TRIBUNPALU.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung memberikan perbandingan metode kerja yang dilakukan oleh Basuki Thajaha Purnama (Ahok) dengan Anies Rasyid Baswedan dalam memimpin DKI Jakarta.

Berteman dengan keduanya, Rocky merasa dia bisa membedakan kepemimpinan Ahok dan Anies.

Di mata Rocky, Ahok adalah seorang gubernur yang lebih mengandalkan ucapan, sedangkan Anies adalah gubernur yang mengandalkan pikiran.

Hal tersebut diucapkannya saat menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club edisi Selasa (13/8/2019) dengan tema 'Anies Baswedan di Pusaran Bully'.

Rocky Gerung Contohkan Nasdem Ajukan Ahok & Anies di Pilpres 2024, Irma Suryani: Badut Ngomong Apa

Sidang Perdana Ratna Sarumpaet: Terungkap Isi WA pada Rocky Gerung hingga Tanggapan Atiqah Hasiholan

"Saya berteman dengan Ahok, berteman dengan Anies, tapi kalau kita bisa bedain Anies adalah Gubernur akal, Ahok adalah gubernur mulut," ungkap Rocky.

"Ya itu kesimpulannya, nggak ada soal, saya tidak bikin bandingan itu sebagai problem moral, tapi sebagai fakta," sambung Rocky.

Karena dirasa lebih mengandalkan pikiran, Rocky meminta Anies untuk segera memperlihatkan kemampuannya untuk membuat Jakarta menjadi kota yang berpikir bukan kota yang penuh caci maki.

"Karena itu saya akan tagih dari Anies, bukan caci makinya tapi kemampuan dia untuk menghasilkan pikiran agar kota ini dikenang sebagai kota yang berpikir bukan kota yang penuh caci maki seperti sebelumnya," ucap Rocky.

Sebelumnya Rocky mengungkapkan harapannya untuk perkembangan Jakarta.

Ia berharap kelak Jakarta dapat menjadi kota yang tidak hanya lebar dalam infrastrukturnya saja melainkan juga lebar dalam pemikiran akal sehat.

"Sebagai warga Jakarta saya menginginkan agar supaya kota ini buka hanya trotoarnya saja yang lebar tapi akal sehatnya juga mesti lebar juga, karena dia menjadi mercusuar dari Indonesia," ujar Rocky.

Namun untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan tindakan nyata dari Gubernur.

Sedangkan Rocky merasa bahwa Anies belum melakukan tindakan apapun untuk membenahi pusat-pusat pemikiran akal sehat yang ada di Jakarta.

"Saya belum lihat misalnya Anies membenahi pusat-pusat akal sehat di Jakarta, Dewan Kesenian Jakarta, kita ingin Jakarta itu dihuni oleh pikiran," tuturnya.

"Lebih dari sekadar membicarakan hal-hal teknis kita ingin Jakarta diingat sebagai kota proklamasi yang di dalamnya diucapkan pikiran itu," sambung Rocky.

Rocky Gerung Komentari Bully yang Dihadapi Anies Baswedan

Rocky Gerung buka suara terkait bullying yang kerap menimpa Gubernur DKI Jakarta, Anies Rosyid Baswedan.

Ia mengatakan bahwa bullying yang menimpa Anies tersebut dikoordinatori oleh pihak tertentu.

"Anies kelihatannya ada koordinator bully, kenapa karena saya lihat yang bully Anies bukan cuma orang Jakarta aja tapi satu Indonesia juga bully Anies.

"Artinya ada konduktornya ada orkestrasi untuk bully Anies," ujar Rocky.

Bully adalah menghina martabat orang, namun ketika pejabat publik dihina dan dikritik itu merupakan hal yang wajar.

Viral di Twitter, Seorang Mahasiswi Kembalikan iPhone X yang Ia Temukan di Kereta kepada Pemiliknya

Lantaran yang dikritik adalah jabatannya bukan orangnya.

"Bully itu bukan soal politik, menghina martabat orang itu membully, tapi kalau saya menghina pejabat publik itu nggak membully, karena pejabat publik memang terbuka untuk dihina, dikritk, dicaci maka bahkan, karena yang kita kritik jabatannya bukan orangnya," tuturnya.

"Tapi kalau menyangkut orangnya seperti soal RAS segala macam itu baru namanya bully," sambung Rocky.

Lantas menurut Rocky, bully yang menimpa Anies Baswedan adalah imbas dari keadaan yang sebelumnya.

"Ini imbas dari keadaan sebelumnya, sekarang problemnya apa yang sebetulnya diinginkan untuk bully Anies secara politis? Kan bisa kita ujikan," ujar Rocky dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) di tvOne, dengan tema Anies Baswedan di Pusaran "Bully", Selasa malam, 13 Agustus 2019.

Rocky memberikan contoh apabila Partai Nasdem menclonkan Anies sebagai calon presiden 2024 dan Ahok sebagai wakilnya.

Dengan hal tersebut menurut Rocky bully yang menimpa Anies akan berhenti dengan sendirinya.

"Misalnya Nasdem secara radikal mencalonkan Anies calon presiden 2024, Ahok adalah wakil presidennya tuh, berhenti tuh bullying, karena difasilitasi, karena dua-duanya penggagas LSM Nasdem, jadi masuk akal aja," tutur Rocky.

Tonton video lengkapnya:

(TribunPalu.com/Lita Andari Susanti)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved