Banjir Sigi

Untuk Dapatkan Air Bersih, Ratusan Korban Banjir Sigi Harus Menyeberang Sungai Berarus Deras

Tercatat, sebanyak 174 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir di desa itu mengalami kesulitan air bersih.

Editor: Imam Saputro
Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz
Warga harus menyeberangi sungai untuk mendapatkan air. 

TRIBUNPALU.COM, SIGI - Banjir bandang yang menerjang Desa Namo, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mengakibatkan sejumlah kerusakkan.

Salah satunya sumber air bersih. Kondisi ini dialami warga sejak Selasa (13/8/2019) malam.

Tercatat, sebanyak 174 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir di desa itu mengalami kesulitan air bersih.

Pantauan TribunPalu.com, Rabu (14/8/2019), mereka harus menuju ke pegunungan untuk mendapatkan air.

Bahkan warga harus menyeberangi sungai untuk menuju lokasi sumber mata air itu.

Warga mengakui bahwa sebelum terjadi banjir, mereka kerap menggunakan air Sungai Sadaunta, Desa Namo untuk keperluan sehari-hari.

"Iya, airnya bersih. makanya kita selalu ambil air di sini," ujar warga Dusun IV, Arwin.

Kata dia, meski air yang digunakan saat ini tidak layak konsumsi, namun mereka tetap menggunakannya.

"Kita mau ambil air di mana lagi," kata Arwin bertanya.

Lokasi mata air saat ini, tidak begitu jauh menurut Arwin.

Tapi akan sulit bagi ibu-ibu karena harus menyeberangi sungai.

"Kita saja yang laki-laki susah menyeberang," akunya.

Untuk itu ia berharap agar pemeritah segera menyediakan air bersih untuk keperluan sehari-hari.

"Jadi tidak usah kami dibantu pakaian, makanan, cukup air saja," pungkasnya.

(Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved