Deretan Fakta Kasus Polisi Terbakar Hidup-hidup saat Amankan Demo, Kronologi hingga Kondisi Korban
Berikut deretan fakta terkait kasus polisi terbakar hidup-hidup saat amankan unjuk rasa di Cianjur, Jawa Barat.
TRIBUNPALU.COM - Empat anggota polisi terbakar hidup-hidup saat sedang mengamankan aksi unjuk rasa.
Kejadian tersebut terjadi di depan kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat.
Insiden ini bermula saat sejumlah pengunjuk rasa memblokade ruas jalan Siliwangi depan kantor bupati Cianjur.
Pengunjuk rasa ini melakukan orasi serta membakar ban.
Petugas kepolisian pun berupaya untuk memadamkannya.
Namun tiba-tiba ada yang melempar plastik ke arah api, sehingga api semakin membesar hingga menyambar tiga anggota polisi.
Ketiga anggota polisi tersebut adalah Aiptu Erwin seorang Bhabinkamtibmas Kelurahan Bojongherang Polsek Cianjur Kota, Sat Sabhara Polres Cianjur, yakni Brigadir Dua Yudi Muslim dan Brigadir Dua FA Simbolon, sedangkan satu korban belum diketahui identitasnya.
Berikut deretan fakta terkait kasus polisi terbakar hidup-hidup saat amankan unjuk rasa, dirangkum TribunPalu.com dari berbagai sumber.
• Maruf Amin Duduk Berjejer dengan Sandiaga Uno di Sidang Tahunan MPR RI
1. Kronologi Kejadian
Menurut Kabid Humas Polda Jabar, Kombespol Trunoyudo Wisnu Andiko, aksi unjuk rasa yang dilakukan di depan kantor bupati Cianjur tersebut telah diagendakan sejak Senin (12/8/2019).
"Unjuk rasa sudah diagendakan sejak Senin (12/8/2019). Kelompok dengan koordinator lapangannya MF menyatakan saat laporan akan aksi menyatakan siap menjaga ketertiban dan keamanan," kata Trunoyudo Wisnu Andiko, dikutip TribunPalu.com dari TribunJabar.id.
Unjuk rasa tersebut dihadiri oleh 50 mahasiswa yang tergabung dalam beberapa organisasi kemahasiswaan seperti GMNI, PMII, HMI, HIMAT, CIF, IMM, PD Hima Persis Cianjur yang beraliansi dengan nama OKP Cipayung Plus Cianjur.
Saat itu mahasiswa berunjuk rasa memprotes kinerja pemerintah yang dianggap gagal dalam menyediakan lapangan pekerjaan.
Selain itu pengunjuk rasa juga mengkritisi masalah pendidikan.
Pada pukul 12.00 WIB mahasiswa tersebut telah berkumpul dan meminta untuk bertemu dengan pimpinan DPRD Cianjur.