Terkini Daerah
Seorang Ayah Gendong Jenazah Anaknya Sendiri karena Tak Ada Tumpangan Ambulans
Seorang pria asal Kampung Kelapa, Kelurahan Kelapa Indah, Kota Tangerang harus menggendong jenazah anaknya yang bernama Muhammad Husein (8).
"Bang bang! Pakai mobil saja," ucap seorang pria yang terdengar dalam video tersebut.
Mendengar hal tersebut ayah Husein langsung membawa masuk jenazah anaknya menuju mobil tersebut.
"Peristiwa menggunggah hati terjadi di Kota Seribu Industri dan Jasa, Tangerang. Seorang warga di Kampung Kelapa, Kelurahan Kelapa Indah, Kota Tangerang, terpaksa menggotong mayat anaknya setelah ambulan Puskesmas Cikokol menolak mengantar ke rumah duka.
Muhamad Husen (8) diketahui merupakan korban tenggelam di Sungai Cisadane. Bocah laki-laki malang itu kemudian ditolong dan dilarikan oleh warga ke Puskesmas Cikokol guna mendapatkan pertolongan medis.
Namun naas, nyawa bocah laki-laki berusia 8 tahun itu tak tertolong sesampainya di Puskesmas Cikokol. Petugas puskesmas menyatakan Husen telah meninggal dunia akibat terlalu banyak menelan air.
Ayah Husen yang datang ke Puskesmas berusaha mengikhlaskan kepergian anaknya. Dia pun meminta jenazah Husen diantar ke rumah dengan menggunakan mobil ambulan. Namun permintaan itu justru ditolak mentah-mentah oleh petugas.
Alasannya, mobil ambulan Puskesmas hanya untuk mengangkut pasien sakit. Hal itu sudah menjadi standar operasi prosedur dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang. “Ini sudah menjadi SOP dari Dinas Kesehatan. Ambulan Puskesmas hanya untuk mengangkut pasien,” ucap Suryadi, petugas Puskesmas Cikokol.
Penjelasan tersebut tentu saja membuat hati ayah Husen terpukul. Dia mengatakan, di benaknya hanya ingin segera memakamkan jenazah anaknya. Tak pikir panjang, sang ayah kemudian menggotong jenazah Husen berjalan kaki keluar puskesmas.
Dengan tertatih, ayah Husen membawa jenazah sang anak menuju jembatan penyeberangan orang. Melihat peristiwa yang memilukan tersebut, seorang pengendara menghentikan laju mobilnya dan memberikan tumpangan kepada ayah Husen.
Menurut Kapolsek Tangerang Kota Kompol Puji Hardi peristiwa ini terjadi pada Jumat (23/8/2019) sekira pukul 14.30 WIB," tulis akun Yuni Rusmini.
Keluarga Pasien Menandu Jenazah Pulang dengan Jalan Kaki 7 km
Sebelumnya kejadian serupa juga pernah terjadi di Pulau Tello, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.
Dikabarkan seorang warga Desa Sebuasi, Pulau Tello, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, meninggal dunia usai dirawat di Puskesmas Pulau Tello.
Keluarga pasien meminta kepada pihak puskesmas untuk dapat membawa jenazah pulang ke kampung halaman menggunakan mobil ambulans.
Namun pihak puskesmas tak memperbolehkannya dengan alasan kunci mobil tidak ada.
Alhasil, keluarga harus membawa jenazah dengan tandu dan berjalan hingga sejauh 7 km.
(TribunPalu.com)