Ibu Kota Baru
3 Fakta Pengumuman Ibu Kota Baru, dari Alasan Jokowi Pilih Lokasi hingga Sumber Dana
Hasil pengumuman pemindahan ibu kota baru, Presiden Jokowi sampaikan alasan pemindahan, alasan pilihan lokasi hingga sumber dana ibu kota baru.
Alasan pemilihan Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru
Setidaknya ada lima alasan pemerintah untuk memindahkan ibu kota baru ke Kalimantan Timur.
Alasan pertama yakni terkait risiko bencana yang minimal, seperti banjir, tsunami, tanah longsor, gunung berapi, dan lain sebagainya.
Lokasi Kalimantan Timur pun dianggap strategis karena berada di tengah-tengah Indonesia.
Tak hanya itu, provinsi terpilih tersebut berdekatan dengan wilayah kota; Samarinda dan Balikpapan yang telah berkembang secara infrastruktur.
Alasan keempat yakni telah memiliki infrastruktur yang lengkap
Terakhir, Kalimantan Timur telah memiliki lahan yang dikuasai pemerintah.
Hanya di lokasi tersebutlah terdapat lahan pemerintah, yakni seluas 180.000 hektare.
Lebih lanjut, Jokowi juga mengerucutkan wilayah pilihan pemerintah, yakni Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kertanegara.
"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertangera, Provinsi Kalimantan Timur," kata Jokowi.
• Masuk Kandidat, Bupati Penajam Paser Utara Siapkan 4 Lokasi untuk Ibu Kota Baru
Sumber pendanaan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Jokowi mengaku, banyak yang bertanya kepadanya tentang sumber pendanaan ini.
"Perlu kami sampaikan, total kebutuhan untuk ibu kota baru kurang lebih Rp 466 triliun," ujar Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Nantinya, 19 persen dari kebutuhan pendanaan itu akan berasal dari APBN.
Meski demikian, APBN yang dimaksud, bukan hanya yang bersumber dari anggaran yang dialokasikan khusus bagi pembangunan ibu kota negara.