Palu Hari Ini
Istri Terduga Teroris di Palu: Saya Tahu Suami Saya, Tidak Mungkin Dia Teroris
Rs yakin suaminya tidak terlibat. Sebab, kesehariannya hanya bekerja sebagai buruh bangunan.
TRIBUNPALU.COM, PALU - Penangkapan terduga teroris di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (3/9/2019) malam, mengagetkan pihak keluarga.
Satu di antaranya istri terduga teroris, Rs (30), warga Lorong Malaya, Jl Towua, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu.
Rs ialah istri dari Ar (25) yang diamankan di Jalan Banteng, Kelurahan Birobuli Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, sekitar pukul 21.00 Wita.
Rs yakin suaminya tidak terlibat. Sebab, kesehariannya hanya bekerja sebagai buruh bangunan.
• Beri Keterangan Identitas Terduga Teroris yang Diamankan di Palu, TPM Sebut Penangkapan Langgar HAM
"Saya tahu suami saya, tidak mungkin dia teroris, karena dia tidak pernah bertingkah aneh kayak bagaimana dengan saya," jelas Rs, di Kantor AJI Kota Palu, Rabu (4/9/2019).
"Di luar juga saya tahu kegiatannya apa, dia kerja jam 8 pulang jam 5 sore, belajar agama juga sama-sama," tambahnya.
Ia pun menceritakan proses penangkapan yang menurutnya tidak mengedepankan Hak Asasi Manusia (HAM).
Pasalnya aparat saat itu memaksa masuk kos-kosan ketika istri terduga teroris itu dalam keadaan tidak berpakaian lengkap.
• Densus 88 Amankan Tiga Terduga Teroris di Palu
"Lebih dari 10 orang masuk ke dalam rumah," sebutnya.
Bahkan, permintaan mengenakan pakaian lengkap untuk menutup aurat tidak diindahkan oleh aparat.
"Saya bilang tunggu dulu, saya pasang dulu (pakaian lengkap-red), tapi tetap saja dibuka tirai kamar, lalu difoto-foto kami," keluhnya sembari meneteskan air mata.
Saat itu ia tidak tahu apakah suaminya sudah diamankan atau belum.
Sebab, sejak pamit untuk membeli makanan, suaminya belum pulang sampai aparat datang.
• Sulteng Hari Ini: 85 Persen Narapidana Didikan Teroris di Sulawesi Tengah Dapat Remisi
Selanjutnya kata Rs, aparat mengamankan sejumlah barang milik terduga, diantaranya, televisi, mesin jahid, senapan angin dan topi.
Saat ini, didampingi Tim Pengacara Muslim (TPM), para istri terduga teroris itu sudah melapor ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas Ham) Sulteng.