Kabar Tokoh
Kerap Disebut Legenda Hidup Bulu Tangkis, Hendra Setiawan Menampik Julukan Itu, Begini Alasannya
Pebulutangkis senior, Hendra Setiawan kerap digadang-gadang sebagai Legenda Hidup bulutangkis Indonesia, tetapi ia membantah, begini alasanya.
TRIBUNPALU.COM - Ganda putra andalan Indonesia, Hendra Setiawan namanya masih santer disebut-sebut setelah menjuarai BWF World Champhionships ketiga kalinya.
Ia menjadi pusat perhatian lantaran mampu merebut gelar juara dengan usia yang tidak lagi muda di kalangan pebulutangkis Indonesia.
Medali emas Kejuaraan Dunia 2019 sekaligus menjadi kado manis bagi Hendra Setiawan di usianya yang ke-35 tahun.
Selama berkarier di dunia bulu tangkis, pasangan duet Mohammad Ahsan ini sudah kerap mengantongi banyak gelar.
Gelar-gelar besar seperti Olimpiade 2008 yang kala itu berpasangan dengan Markis Kido, terus berlanjut ke Kejuaraan Dunia dari tahun 2007, 2013, 2015 hingga tahun ini.
Sederet gelar bergengsi itu membuat para pecinta bulu tangkis menganggapnya sebagai legenda hidup bulutangkis Indonesia.
• Sempat Disebutkan Istri Ahsan, Ini Artikel Terbaru Hamid Awaludin; The Daddies Selalu Memberi!
Namun, bukannya berbesar kepala, Hendra Setiawan justru menampik julukan tersebut diberikan kepadanya.
Bukan tanpa sebab, Koh Hendra, panggilan akrabnya, mengungkapkan alasannya membantah julukan legend itu untuk dirinya.
Alasan tersebut pun diungkapkan secara blak-blakan oleh Hendra Setiawan bersama sang istri, Sandiana Arif melalui unggahan kanal YouTube resminya.
Dalam video yang diunggah pada Jumat (6/9/2019) itu, Koh Hendra menjawab pertanyaan warganet dengan memanfaatkan fitur Question And Answer di Instagram milik sang istri.
Satu di antara warganet bertanya, bagaimana perasaan Hendra Setiawan dipanggil 'Legend' oleh para pecinta bulutangkis.
Ia pun menjawab dengan santai.
"Kayaknya belum legend," aku Hendra, disambut tawa sang istri.
Mendengar istrinya tertawa, Hendra pun memberikan penjelasan mengapa dirinya membantah julukan itu.
"Loh iya kan, maksudnya yang senior-seniorku dulu kan banyak yang hebat-hebat. Ya itu (senior) yang lebih layak," ungkapnya.