Kabut Asap di Pekanbaru Semakin Pekat, Tagar 'Riau Dibakar Bukan Terbakar' Trending di Twitter

Kondisi kabut asap di Provinsi Riau yang semakin mengkhawatirkan juga memicu tren di media sosial Twitter dengan tagar #RiauDibakarBukanTerbakar.

Editor: Imam Saputro
KOMPAS.COM/IDON TANJUNG
Kabut asap karhutla sangat pekat di jalan lintas Riau-Sumatera Barat di perbatasan Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (12/9/2019). 

Intensnya kebakaran hutan telah meluas di berbagai wilayah di Sumatra dan Kalimantan selama beberapa minggu terakhir.

Lebih dari 930.000 hektar lahan telah terbakar, ratusan penduduk dievakuasi, dan lebih dari 9.000 personel diturunkan untuk memadamkan api.

Kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan telah memaksa administrasi pemerintahan di Jambi dan Riau menutup kegiatan belajar-mengajar di sekolah pekan ini setelah adanya laporan kualitas udara yang mencapai level 'tidak sehat' dan 'berbahaya.'

Kami, masyarakat Indonesia membutuhkan bantuan Anda sekalian untuk mengangkat isu ini dan menyebarkan kewaspadaan.

Kami meminta pemerintah Indonesia dan setiap pihak yang terlibat untuk mengambil tindakan sesegera mungkin untuk mengatasi masalah ini.

Mohon gunakan tagar: #SaveRiau #SaveKalimantan #RiauDibakarBukanTerbakar #RiauMelawanAsap

Pemilik Akun @mencingTAImu mencuitkan sebuah sindiran, "Apa yang pelan-pelan membunuhmu?

Jawabannya, bukan "mencintai seseorang yang tak bisa kita miliki", melainkan "otomatis menghirup asap setiap saat."

Tanggapan Tokoh Terkait Mundurnya Saut Situmorang dari KPK, Masinton: Integritasnya Kami Ragukan

Saut Situmorang Mundur dari Pimpinan KPK, Berikut Isi Surat Pengunduran Diri hingga Tanggapan Jokowi

Klarifikasi BJ Habibie Soal Istilah Little Red Dot yang Pernah Bikin Singapura Marah

Sementara itu, pemilik akun @Delladian_a menyertakan dua buah gambar dalam cuitannya yang bertagar #RiauDibakarBukanTerbakar.

Cuitan ini menunjukkan bahwa kebakaran hutan dan lahan tak hanya berdampak pada manusia, tetapi juga semua satwa liar yang ada.

Ia menyertakan caption 'gambar ini memang belum selesai, tapi aku sudah muak untuk kasus ini setiap tahun.'

Gambar pertama memuat ilustrasi kebakaran hutan dengan tulisan "semua bermula ketika negara api menyerang".

Gambar kedua memuat ilustrasi monyet memakai masker (yang mewakili fauna penghuni hutan) yang menjadi korban, dengan tulisan "akibatnya mereka yang tidak bersalah jadi korban."

Pemilik akun @Intan61218465 mencuitkan pertanyaan mengenai apa yang terjadi di Riau, Pekanbaru.

"Kemudian, bagaimana kita bisa melalui badai hidup ini? Jalan mana yang kita pilih? Tuhan telah memberikan semua yang kita ingin dan butuhkan, tetapi kita tidak menjaganya. Kenapa kita membakar hutan? Kenapa kita begitu serakah? Kalian harus tahu, paru-paru kota ini akan segera mati jika kita terlambat menyelamatkannya."

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved