5 Buku Rekomendasi Bacaan untuk Isi Waktu Luang, Mulai dari Non-Fiksi hingga Komik Strip
Bagi kamu yang hobi baca, ada ragam genre buku yang bisa kamu pilih, seperti non-fiksi, pengembangan diri, novel fiksi, roman, hingga komik strip.
lihat foto
TRIBUNPALU.COM - Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mengisi waktu luang.
Apabila ingin mencari petualangan baru, kamu bisa pergi ke tempat yang belum pernah kamu kunjungi.
Jika ingin menjelajah dunia tanpa harus keluar rumah, kamu bisa surfing di internet.
Atau, jika ingin tetap di rumah sambil mencari wawasan atau hiburan, kamu bisa membaca buku.
Bagi kamu yang hobi baca, ada ragam genre buku yang bisa kamu pilih, seperti non-fiksi, buku pengembangan diri, novel fiksi, fiksi ilmiah, roman, hingga komik-strip.
Berikut TribunPalu.com merangkum lima rekomendasi buku yang bisa kamu baca untuk mengisi waktu luang.
Kumpulan rekomendasi buku ini dihimpun dari Blog Gramedia.com dan akun Instagram Gramedia Pustaka Utama @bukugpu.
1. A Little White Lie karya Titish A.K
Buat kamu yang suka teenlit, cobalah 'mencicipi' novel A Little White Lie.
Novel teenlit A Little White Lie merupakan karya Titish A.K dan menjadi salah satu buku best seller.
Sampai-sampai, novel ini sudah cetak ulang 16 kali dan tiga kali ganti cover.
Novel ini menceritakan tentang kehidupan seorang remaja dengan setting tahun 2000an.
• Ingin Kuliah di Yogyakarta? Cek 11 Perguruan Tinggi yang Masuk Akreditasi A
• Lahir di Periode Transisi, 4 Zodiak Elemen Air Ini Punya Kombinasi Karakter Ideal dan Menyenangkan
2. Becoming karya Michelle Obama
Buat kamu yang suka baca buku non-fiksi nan inspiratif, Becoming menjadi salah satu buku rekomendasi yang bisa kamu baca.
Becoming merupakan sebuah memoar karya istri Presiden AS ke-44 Barack Obama, Michelle Obama.
Buku ini berisi kisah hidup Michelle Obama dari gadis remaja yang tinggal di Kota Chicago, Illinois, AS hingga menjadi istri Barack Obama sekaligus ibu negara Amerika Serikat.
Tak hanya kisah hidupnya, Michelle Obama juga membahas tentang friksi atau gesekan politik di AS dan kritiknya terhadap Donald Trump, presiden Amerika saat ini.
Termasuk ketika Donald Trump berulah pada masa pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016 lalu di mana ia sempat membuat keluarga Obama berada dalam kondisi berbahaya.
3. Indonesia Tidak Hadir di Bumi Manusia karya Max Lane
Buku Indonesia Tidak Hadir di Bumi Manusia merupakan satu rekomendasi buku yang membuat rasa cinta kepada tanah airmu semakin meningkat.
Buku ini ditulis oleh seorang Indonesianis asal Australia bernama Max Lane.
Bisa ditebak dari judulnya, Indonesia Tidak Hadir di Bumi Manusia berkisah tentang Pramoedya Ananta Toer.
Kisah kelam dan pelik Pram dituangkan dalam buku ini, termasuk ketika Pram mengkritisi Indonesia, negara yang sangat dicintainya, melalui tulisan-tulisannya yang penuh ajaran dan nilai kemanusiaan.
Menariknya lagi, dalam buku ini Max Lane juga menjawab pertanyaan mengapa sekolah di Indonesia tidak mengajarkan buku-buku karya Pram serta mengungkap alasan mengapa Pram dibungkam dan bukunya dilarang beredar.
• Tes Kepribadian: Gambar Perempuan yang Menurutmu Paling Menarik Ungkap Karakter yang Kamu Miliki
• Tes Kepribadian: Jenis Anjing yang Kamu Pilih dan Sukai Cerminkan Karakter Tersembunyimu
• 14 Kutipan Bijak dari Keanu Reeves, sang Internet Boyfriend yang Bakal Main di Film The Matrix 4
4. Big Mushy Happy Lump karya Sarah Andersen
Komikus asal Amerika Serikat, Sarah Andersen, mengeluarkan kumpulan Sarah's Scribbles yang diberi judul Big Mushy Happy Lump.
Dalam versi terjemahan bahasa Indonesia, komik strip ini diberi judul Buntalan Empuk yang Bahagia.
Buku ini berisi kumpulan komik strip karya Sarah Andersen yang menampilkan hal-hal remeh yang kerap dilakukan para orang dewasa, seperti bersembunyi di balik selimut untuk menghindari tanggung jawab dunia nyata.
• Tes Kepribadian: Lihat Burung atau Wajah Berkumis? Pilihanmu Ungkap Dirimu Sosok Sensitif atau Supel
• Terkesan Keras di Luar, 4 Zodiak Ini Sebenarnya Bersifat Lembut dan Sensitif
5. Xenoglosofilia: Kenapa Harus Nginggris? karya Ivan Lanin
Siapa yang tidak kenal dengan Wikipediawan sekaligus pegiat bahasa Indonesia, Ivan Lanin?
Ivan Lanin menelurkan buku yang berjudul Xenoglosofilia: Kenapa Harus Nginggris?.
Melalui bukunya, Ivan Lanin mengajarkan pembaca untuk mencintai bahasa Indonesia.
Dalam buku Xenoglosofilia: Kenapa Harus Nginggris?, Ivan Lanin juga menjabarkan alasan dirinya jatuh cinta kepada bahasa Indonesia yang begitu kaya.
Ivan juga memberikan tips dan trik mengenai pengetahuan kebahasaan di Indonesia.
Selain itu, Ivan Lanin menjelaskan alasan mengapa banyak orang, termasuk generasi saat ini, lebih memilih menggunakan bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia. (TribunPalu.com/Rizki. A)
