Kronologi Kerusuhan di Papua, 4 Orang di Jayapura dan 17 Orang di Wamena Meninggal Dunia

Kerusuhan kembali pecah di tanah Papua. Di Wamena, 17 warga sipil meninggal dunia dan 66 lainnya mengalami luka-luka.

Twitter/@antilalat
Suasana kerusuhan di Wamena, Papua pada Senin (23/9/2019) lalu. 

Tetapi Kapolda Papua, Irjen Pol Rudolf A Rodja, menyebutkan bahwa insiden rasial di SMA PGRI adalah isu hoaks dan membantah kerusuhan ini diakibatkan oleh insiden rasial.

Ia menyebut keributan yang terjadi di Wamena karena tawuran antarpelajar.

"Pada Minggu lalu ada isu bahwa ada seorang guru mengeluarkan kata-kata rasis sehingga sebagai bentuk solidaritas melakukan aksi demonstrasi atau unjuk rasa pagi tadi," kata Rudolf di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (23/09).

"Guru tersebut sudah kita tanyakan dan dia katakan tidak pernah keluarkan kata-kata atau kalimat rasis, itu sudah kita pastikan," lanjutnya.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, mengatakan kepada wartawan bahwa situasi sedang ditangani oleh aparat polri dan TNI untuk meredam dan mitigasi agar tidak meluas tindakan anarkis oleh massa.

Empat orang di Jayapura meninggal

Di Jayapura, kericuhan sempat berlangsung di kawasan Ekspo Waena setelah mahasiswa eksodus dipulangkan dari kampus Universitas Cenderawasih (Uncen).

Kepala Dinas Kesehatan Papua, Aloysius Giyai, mengonfirmasi terdapat empat orang tewas pascakericuhan. Kata dia, satu orang tewas dari pihak TNI, dan tiga lainnya dari warga sipil.

"Satu pakai almamater (mahasiswa). Yang dua belum dipastikan," kata Aloysius, dilansir BBC.

"Tapi saya belum lihat lukanya seperti apa," tambahnya.

Selain empat korban tewas, terdapat 10 korban luka hingga pukul 14.00 WIT.

"Saya belum cek ada penambahan atau tidak," kata Aloysius.

Terkait identitas korban tewas, Aloysius belum mau membeberkan. Menurutnya, saat ini RS Bhayangkara masih melakukan identifikasi.

Kapolda Papua, Irjen Pol Rudolf A Rodja, menyebutkan bahwa ratusan mahasiswa yang eksodus dari kota studi luar Papua ingin mendirikan posko di halaman kampus Uncen, Abepura, Kota Jayapura.

"Jadi mereka ini adalah mahasiswa luar Papua yang tanpa izin dari Uncen mau mendirikan posko mahasiswa dan itu tidak dibenarkan," kata Rudolf kepada kantor berita Antara di Abepura, Kota Jayapura, Senin siang.

Sumber: TribunnewsWiki
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved