Gempa Bumi
Sepekan Pascagempa Magnitudo 6.5, BMKG Catat 1.000 Gempa Getarkan Ambon, 109 Dirasakan Warga
Sepekan pascagempa bumi magnitudo 6.5 pada 26 September 2019 lalu di Ambon, BMKG mencatat adanya 1.000 kejadian gempa hingga Jumat (4/10/2019) pagi.
Rentetan gempa bumi yang terjadi di wilayah Ambon, Provinsi Maluku dan dirasakan hingga Kairatu, Haruku, dan Masohi ini berkaitan dengan aktifnya salah satu struktur sesar di wilayah tersebut.
Salah satu karya tulis ilmiah berjudul “Tectonic Evolution of North Seram Basin, Indonesia, and its Control Over Hydrocarbon Accumulation Conditions” yang ditulis oleh Zhugang dkk. (2016) kiranya dapat menjadi petunjuk sumber pembangkit gempa Kairatu-Ambon.

Dari beberapa struktur sesar yang disebutkan dalam karya tersebut, ada satu struktur sesar yang diduga memiliki kaitan dengan aktivitas gempa utama Kairatu-Ambon bermagnitudo 6,5 pada 26 September 2019 lalu.
Struktur sesar yang dimaksud adalah Kawa Strike-Slip Fault Belt atau Jalur Sesar Mendatar Kawa, karena episenter gempa utama terletak tepat di jalur sesar ini.
Struktur sesar ini membentuk busur yang melengkung ke utara mengikuti pola busur Pulau Seram.
Dari ujung barat Pulau Manipa, Pulau Seram, hingga Pulau Gorong di ujung timur, struktur sesar ini panjangnya diperkirakan sekitar 453 kilometer.
• Deretan Gempa Bumi Baru-baru Ini yang Jadi Bukti Aktifnya Sesar dan Zona Subduksi di Indonesia
• Mengenal Sesar Kairatu, Pemicu Rentetan Gempa Bumi di Wilayah Ambon
Mekanisme sesar ini adalah sesar geser mengiri atau sinistral strike-slip, yang terbentuk karena adanya perubahaan dari gaya tekan ke gaya geser (strike-slip) akibat pergerakan dari sistem Tarera Aiduna Strike-Slip Fault Belt atau Jalur Sesar Tarera-Aiduna di sebelah timur yang menerus ke Papua.
Mekanisme sesar ini ternyata sesuai dengan mekanisme sumber gempa utama hasil analisis BMKG yang juga berupa sesar geser mengiri (sinistral strike-slip).
Jalur sesar mendatar ini berimpit dengan tepi selatan Pulau Seram.
Di Seram barat, jalur sesar ini memotong pesisir Kecamatan Kairatu Selatan.
Di sinilah lokasi episenter gempa utama magnitudo 6,4 pada 26 September 2019 lalu berada.
Secara regional, Kawa Strike-Slip Fault Belt sttrukturnya cukup panjang.
Sehingga khusus di wilayah Kairatu, sesar ini dapat disebut sebagai “Segmen Sesar Kairatu”.
Rentetan aktivitas gempa tektonik yang mengguncang Kairartu, Haruku, Masohi dan Ambon yang saat ini masih terjadi murni merupakan gempa susulan yang merupakan produk bekerjanya gaya tektonik pasca terjadinya pergeseran (deformasi) yang dahsyat untuk kembali kepada posisinya semula atau mencari posisi baru yang stabil.
(TribunPalu.com/Rizki A., Kompas.com/Sri Anindiati Nursastri)