4 Tanda Seseorang telah Meremehkan dan Merendahkan Penyakit Mental

Adanya stigma membuat pengidap penyakit mental merasa malu dan takut untuk mencari bantuan.

apa.org
ILUSTRASI gangguan mental. 

TRIBUNPALU.COM - Konsekuensi dari stigma penyakit mental sangat luas.

Stigma itu membuat pengidap penyakit mental terlihat buruk –yang sama sekali tidak benar– dan bisa membuat seseorang dengan penyakit mental enggan mencari bantuan terkait kondisinya.

Bagian terburuknya? Banyak orang yang berkontribusi menciptakan stigma terhadap penyakit mental.

Anda pun mungkin pernah meremehkan penyakit mental tanpa disadari.

Berikut empat tanda seseorang sudah meremehkan dan merendahkan gangguan mental:

1. Dengan mudah menggunakan istilah “depresi”

Mungkin, ada teman Anda yang sedih berlebihan akibat masalah yang sedang dihadapinya.

Namun, bukannya menghibur, Anda malah lebih memilih menghakiminya dengan mengatakan bahwa ia mengidap depresi.

Ini merupakan salah satu contoh Anda sudah merendahkan penyakit mental.

“Kesadaran berbahasa sangat penting,” ujar Shari Harding, ahli kesehatan mental dan profesor keperawatan di Regis College.

“Kita mungkin sering berlebihan dalam menghadapi sesuatu, tetapi penting sekali untuk menghindari penyalahgunaan bahasa,” tambahnya.

Jangan asal menggunakan kata 'depresi.'

Mengenal Ragam Gejala Fisik dan Mental dari Depresi

Penelitian Ungkap Perempuan Punya Risiko Depresi Lebih Tinggi Jika Bekerja Lebih dari 9 Jam Sehari

ILUSTRASI gangguan mental.
ILUSTRASI gangguan mental. (apa.org)

2. Menyalahkan penyakit mental untuk kasus kejahatan

Banyak orang mengaitkan penyakit mental dengan praktek kejahatan.

Salah satunya kasus penembakkan massal di Amerika Serikat.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved