Sebuah Studi Tunjukkan Traveling Bawa Lebih Banyak Kebahagiaan Ketimbang Menikah atau Punya Anak
Bagi beberapa orang, kebahagiaan yang ditimbulkan oleh traveling lebih besar daripada kebahagiaan pada beberapa event penting lainnya dalam hidup.
TRIBUNPALU.COM - Tak dipungkiri, traveling atau piknik ke suatu tempat selalu membuat kita merasa senang dan bahagia.
Apa pun travelingnya, baik a la backpacker maupun memilih menikmati hotel yang mewah, kesenangan yang didapat tak lagi diragukan.
Traveling alias plesiran dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan fisik maupun mental.
Ketika traveling, ada lonjakan endorfin yang diproduksi oleh sistem saraf pusat dan kelenjar hipofisis.
Lonjakan endorfin memicu peningkatan rasa senang, tenang, atau bahagia.
Bagi beberapa orang, kebahagiaan yang ditimbulkan oleh traveling lebih besar daripada kebahagiaan yang disebabkan oleh beberapa event penting lainnya dalam hidup.
Seperti menikah atau memiliki anak.
• 70 Negara Bebas Visa dan Cukup Visa On Arrival yang Bisa Dikunjungi Pemegang Paspor Indonesia
• Sanksi Baru Bagi Penunggak BPJS, dari Tidak Bisa Perpanjang SIM hingga Tak Boleh Buat Paspor
Mengutip laman Brightside, sebuah penelitian yang diadakan oleh situs reservasi online Booking.com menunjukkan hal ini.
Penelitian dipublikasikan di situs tersebut dalam artikel dengan judul Forget your wedding day or even having a baby, travel is the secret to true happiness.
Lalu, dalam penelitian itu, apa saja alasan traveling bisa membawa kebahagiaan sebegitu besar?
Berikut TribunPalu.com merangkumnya dari laman Brightside.
1. Traveling memberikan lonjakan kebahagiaan secara instan.

Untuk mendapatkan hasil studi yang tepat, Booking.com mewawancarai 17.000 orang dari 17 negara di dunia.
Ini bertujuan untuk mendapatkan jawaban yang lebih beragam mengenai traveling.
Responden mengonfirmasi bahwa saat berbicara soal pembawa kebahagiaan, hanya ada sedikit hal yang bisa menggantikan traveling.
Misalnya, 77 persen orang mengatakan mereka akan mem-booking liburan ketika sedang membutuhkan hal untuk memperbaiki suasana hati.
2. Traveling membawa lebih banyak kebahagiaan ketimbang beberapa event penting lainnya dalam hidup.

Satu bagian yang paling mengundang intrik atau pro-kontra dalam penelitian ini adalah, beberapa orang mengklaim, mereka lebih memilih traveling daripada pasangan atau event-event bahagia lainnya dalam hidup.
49 persen responden mengatakan, mereka merasakan kebahagiaan lebih besar ketika merencanakan dan pergi liburan daripada saat hari pernikahan mereka.
Hampir setengah dari jumlah orang yang diwawancara menyatakan, pergi kencan dengan pasangan tidak terlalu meningkatkan kondisi emosional mereka seperti traveling.
45 persen responden mengklaim, bertunangan juga tidak memberikan kebahagiaan sama besarnya seperti traveling.
Bahkan, memiliki bayi tidak memberikan kesenangan seperti saat traveling bagi 29 responden penelitian ini.
• Intip Potret Manja Betrand Peto ke Sarwendah saat Keluarga Ruben Onsu Liburan ke Korea Selatan
• Sederet Potret Chelsea Islan saat Liburan ke Nepal Bersama Teman-temannya
3. Membeli barang juga tidak dapat memberikan kebahagiaan sebanyak traveling.

Penelitian ini juga menunjukkan, beberapa orang lebih memilih untuk mendapat pengalaman baru daripada memiliki banyak barang.
70 persen responden mengatakan, pergi liburan dapat memebrikan kepuasan yang lebih awet daripada rasa senang saat membeli sesuatu.
Dalam penelitian, terlihat pula bahwa orang siap untuk mengorbankan zona nyaman mereka hanya untuk mendapat pengalaman liburan baru.
Contohnya, 56 persen responden lebih memilih pergi liburan ketimbang membeli baju atau gadget baru.
Sementara, 48 persen responden merasa siap untuk menunda perbaikan rumah demi pengalaman mengunjungi tempat-tempat baru.
4. Merencanakan liburan bahkan sudah membantu meningkatkan kesejahteraan emosional.

• Ingin Liburan ke Vietnam? Simak 8 Tips Ini agar Bisa Hemat
• Liburan ke Bali, Siap-siap Toko-toko Tak Sediakan Kantong Plastik
Secara mengejutkan, 72 persen responden sudah merasa lebih senang dengan hanya merencanakan liburan saja.
80 persen responden juga sudah merasa lebih senang hanya dengan melihat peta dan memilih tempat-tempat yang mereka ingin kunjungi.
Kemudian, enam dari 10 responden merasakan peningkatan suasana emosional ketika membaca review hotel dan membayangkan liburan.
Namun, penelitian ini juga menunjukkan, sepertinya tak ada yang mampu menggantikan kesenangan yang didapat dari belanja.
Lebih dari separuh jumlah responden mengklaim bahwa membeli baju untuk liburan menjadi salah satu hal yang dapat meningkatkan suasana hati.
(TribunPalu.com/Rizki A.)