Kasus Tewasnya Pengacara WALHI Sumut, Polisi Sebut Penyebabnya Kecelakaan Tunggal

Kepolisian menyimpulkan bahwa kematian Golfrid Siregar, pengacara Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumut, akibat kecelakaan tunggal.

Tribun Medan/Sofyan Akbar
Polda Sumut memaparkan kasus kematian Golfrid Siregar di Gedung Utama Polda Sumut, Jumat (11/10/2019). 

Ia menyatakan pemeriksaan di labfor dilakukan enam hari setelah Golfrid ditemukan terkapar di underpass Titi Kuning.

"Jadi dari hasil ini kami analisa bahwa kemungkinan besar si korban (Golfrid) mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar," ujarnya.

Menurutnya, apabila seseorang mengkonsumsi alkohol, maka di dalam lambung, unsur alkohol itu bisa bertahan sampai 12 hari.

Kuasa Hukum Walhi Golfrid Siregar, Padian Adi
Kuasa hukum Walhi Golfrid Siregar, SH, Padian Adi Siregar, SH.MH, Joice Novelin Ranapida, SH dan Direktur Eksekutif Walhi Sumut kembali mendatangi Pengadilan Tata Usaha Negara Medan, Eabu (13/3/2019), untuk mendaftarkan banding.

Jawaban Polos Gempi ke Gading buat Gisella Anastasia Merasa Tak Enak: Mikirin Perasaan Mas dan Wijin

Perempuan Asal Malaysia Bikin Video Boomerang, Penampakan di Belakangnya Bikin Merinding

Tuntutan Bentuk Tim Independen

Istri Golfrid Siregar, Resmi Barimbing menceritakan, Rabu (2/10/2019) petang suaminya pamit untuk mengantar paket ke JNE.

Suasana di rumah seperti biasa. Mereka bercakap seadanya. Apalagi, suaminya jarang bercerita, terutama soal kerjanya.

Tak ada firasat apapun saat suaminya keluar rumah. Semua seperti biasa. Hal-hal yang mencurigakan juga tak kelihatan.

"Kurang tahu. Soalnya dia jarang curhat," kata Resmi saat dijumpai di RSUP Adam Malik pekan lalu.

Hanya saja, menjelang malam setelah pamit mengantar paket, suaminya justru tak bisa dihubungi. Begitu juga saat hari menuju tengah malam. Dia berusaha menelepon korban, tapi tak tersambung.

Barulah Kamis dinihari, dia mendapay kabar bahwa suaminya sudah di rumah sakit.

Kabar tersebut disampaikan oleh kepala lingkungan setempat bersama polisi.

Keluarga kecil ini tinggal di rumah mereka di Jalan Bunga Wijaya Kesuma, Kecamatan Medan Selayang.

Dia lantas bergegas ke RS Mitra Sejati, sebelum suaminya dirujuk ke RS Adam Malik.

Tiga hari dia kurang istirahat karena menemani suaminya yang dalam kondisi kritis. Dokter memutuskan operasi karena kepala korban luka cukup parah.

Pihak kepolisian saat melakukan olah TKP lokasi korban Golfrid ditemukan. TRIBUN MEDAN/M ANDIMAZ KAHFI
Pihak kepolisian saat melakukan olah TKP lokasi korban Golfrid ditemukan. TRIBUN MEDAN/M ANDIMAZ KAHFI (Tribun Medan/M Andimaz Kahfi)

Takdir berkata lain. Nyawa suaminya tak bisa terselamatkan. Setelah menjalani masa kritis pascaoperasi, Golfrid menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (6/10/2019) kemarin.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved