Jelang Pelantikan Presiden

Faisal Basri Sebut 6 Menteri Tak Layak Masuk Kabinet Jokowi Jilid II, Siapa yang Terbanyak Dosanya?

Ekonom senior sekaligus pendiri INDEF, Faisal Basri, menyebut beberapa nama sudah tidak layak lagi masuk kabinet Jokowi jilid II.

KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA
Pengamat Ekonomi Faisal Basri saat di Jakarta, Kamis (14/2/2019). 

4. Airlangga Hartarto

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Dok Kemenperin)

Masih kata Faisal Basri, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto juga tidak layak dipertahankan Jokowi di Kabinet Kerja jilid 2.

Faisal tak menampik, Airlangga Hartarto memiliki seorang ayah, Hartarto Sastrosoenarto yang dulu dikenal sebagai Menteri Perindustrian yang sukses.

"Hebat. Saya respek, bapaknya hebat. Saya juga hormat kepada Pak Airlangga, tapi barangkali dia tidak cocok di perindustrian," ujar Faisal.

31 Ribu Personel Gabungan hingga Penembak Jitu Siap Amankan Pelantikan Jokowi-Maruf Amin

Tanggapan Tokoh Terkait Isu Gerindra Minta Kursi Menteri, Golkar: Tidak Malu Pada Rakyat Indonesia?

Menurut ekonom senior ini, Airlangga gagal mengangkat dunia industri.

"Pertumbuhan industri tahun ini, semester I sudah di bawah 4 persen. Di bawah pertumbuhan PDB. Share industri sudah di bawah 20 persen."

"Kemudian jargonnya cuma Making Indonesia Revolusi Industri 4.0. Itu nggak jelas, itu bukan konsep industri."

"Strategi industrialisasi yang dibutuhkan bukan makeup," kata dua.

Faisal Basri juga sempat menyinggung soal mobil Esemka yang disebutnya sebagai prakarya pelajar STM.

"Bukan industri mobil karena tidak ada di dunia industri otomotif seperti itu. Dia nggak punya apa-apa, dia cuma punya bengkel, hanggar yang sebagian besar diimpor dari China."

"Itu usaha perakitan, bukan industri mobil. Itu yang jadi jagonya," kata dia.

5. Andi Amran Sulaiman

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman Inspeksi Mendadak (Sidak) ke gudang beras Bulog Sub Divre Kediri, Rabu (9/10/2019).
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman Inspeksi Mendadak (Sidak) ke gudang beras Bulog Sub Divre Kediri, Rabu (9/10/2019). (Ist)

Menurut Faisal, Amran Sulaiman layak diganti karena defisit pangan yang terjadi di Indonesia meningkat.

"Kebetulan saya baru ada acara dengan pembicara dari (Kementerian) Pertanian. Dia kerap melakukan misleading. Wah, kita udah ekspor. Padahal ekspornya 10 ton," ujar Faisal.

6. Luhut Binsar Pandjaitan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui di kantor Kemenko Maritim, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui di kantor Kemenko Maritim, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019). (Fransiskus Adhiyuda)

Nama menteri terakhir yang disebut Faisal wajib diganti adalah Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.

Sumber: TribunnewsWiki
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved