Kabinet Jokowi Maruf
Jokowi Bakal Umumkan Kabinet, Ini 6 Bocorannya; Banyak Profesional, Menteri Muda hingga Asal Papua
Bakal diumumkan hari ini, berikut enam bocoran Jokowi terkait Kabinet Kerja Jilid II; banyak profesional, menteri muda hingga menteri asal Papua.
TRIBUNPALU.COM - Usai dilantik, teka-teki komposisi kabinet pengusung Jokowi-Maruf terus diperbincangkan.
Publik dibuat penasaran dengan berbagai bocoran dan simpang siur nama-nama yang akan dipercaya Presiden Jokowi.
Terkait siapa yang akan tercoret, diganti dengan nama yang terpilih, dan siapa yang akan bertahan akan terjawab pada hari ini.
Dikutip TribunPalu.com dari Kompas.com, Presiden Jokowi akan memperkenalkan susunan kabinet barunya bersama Ma'ruf Amin kepada masyarakat pada Senin (21/10/2019) pagi.
Rencana ini sudah disampaikan Jokowi sebanyak tiga kali pada Minggu (20/10/2019) kemarin, tepatnya sebelum dan sesudah momen pelantikannya sebagai Presiden RI 2019-2024.
"Besok kita akan kenalkan dulu, menteri-menteri, yang telah kita pilih, kita kenalkan. Ya setelah dikenalkan, tentu saja ya akan segera dilantik," kata Jokowi setibanya di Istana Merdeka usai menghadiri pelantikan di gedung DPR/MPR, Minggu (20/10/2019).
Sebelum memastikan waktu pengumuman kabinet ini, Jokowi juga sudah memberi bocoran terkait komposisi Kabinet Kerja Jilid II ini kepada wartawan.
• Pelantikan Presiden dan Wapres Telah Digelar, Calon Menteri telah Dipanggil ke Istana
Berikut sejumlah enam fakta terkait kabinet Jokowi-Ma'ruf yang dihimpun Kompas.com berdasarkan bocoran yang disampaikan Jokowi:
1. Komposisi Profesional dan Parpol
Jokowi menyatakan bahwa Kabinet Kerja Jilid II ini akan diwarnai gabungan menteri dari profesional dan unsur partai politik.
Secara spesifik, Jokowi menyatakan bahwa perbandingan komposisi menteri dari partai politik memiliki porsi yang sedikit lebih kecil ketimbang kalangan profesional.
"Partai politik bisa mengusulkan, tetapi keputusan tetap di saya. Komposisinya 45 persen," kata Jokowi.
Dengan demikian, perbandingan menteri dari kalangan profesional dengan unsur partai politik adalah 55 persen berbanding 45 persen.
Jokowi belakangan juga mengungkap bahwa jumlah menteri dari parpol kurang lebih 16 orang.
• Jokowi Sebut Menteri dari Kalangan Parpol Sekitar 16 Orang dari 34 Kursi Kementerian
2. Kemungkinan Diisi Parpol Pendukung Prabowo-Sandi
Kabar kabinet diisi oleh kader parpol pengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 lalu juga menjadi perbincangan hangat.
Menjelang pelantikan dan finalisasi pembentukan kabinet, setidaknya ada tiga ketua umum parpol yang menjadi rivalnya telah menemui Jokowi.
Ketiganya yakni Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Jokowi mengakui ketiga pertemuan yang digelar terpisah di Istana itu membahas soal peluang ketiga partai untuk berkoalisi dan masuk kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Kendati demikian, belum ada keputusan yang diambil.
• Prabowo Subianto Jadi Calon Menhan? Ali Mochtar Ngabalin: Beliau Punya Karier Militer yang Gemilang
3. Menteri Muda
Menteri berusia muda juga digadang-gadang jadi pengisi kabinet baru Jokoei.
Hal ini dikatakan Jokowi lantaran dirinya sudah memilih menteri berusia muda untuk masuk ke dalam pemerintahan periode kedua bersama Ma'ruf Amin.
Calon menteri itu ada yang usianya di bawah 35 tahun, bahkan ada yang di bawah 30 tahun.
"Mereka berasal dari profesional, bukan partai. Punya pengalaman manajerial yang kuat," ujar Jokowi.
Jokowi pun menceritakan, ketika menyaring calon-calon menteri usia muda ini, banyak sekali nama yang masuk.
"Tetapi saya mempertimbangkan kemampuan manajerialnya. Ada yang sangat percaya diri, tapi lemah manajerialnya," ujarnya.
Terkait dengan usia muda ini, ketika ditanya apakah mereka berasal dari start up, Jokowi hanya tersenyum.
Ia tidak mengiyakan, tidak juga menampiknya.
• Meski Berprestasi, 7 Nama Menteri Ini Diprediksi Tak Lagi Dipakai di Kabinet Jokowi Jilid II
4. Menteri Asal Papua

Jokowi kembali akan memilih menteri asal Papua untuk membantunya pada periode 2019-2024.
Hal itu disampaikan Jokowi dengan lantang saat menerima siswa-siswi sekolah dasar dari Papua, beranda di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
"Saya pastikan ada (menteri asal Papua)," kata Jokowi disambut tepuk tangan siswa-siswi SD yang hadir.
Namun, Jokowi belum mau mengungkapkan berapa jumlah menteri asal Papua yang akan duduk di kabinet nanti.
Ia meminta wartawan menunggu sampai susunan kabinet diumumkan.
"Nanti dilihat (setelah pengumuman kabinet)," kata dia.
Sebelumnya, pada kabinet Jokowi-Jusuf Kalla, ada satu menteri asal Papua, yakni Yohana Yembise.
Yohana menjabat sebagai Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak sejak awal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla menjabat pada 2014.
• Mengenal Jimmy Demianus Ijie, Anggota DPR yang Menangis Saat Interupsi Soal Papua di Paripurna MPR
5. Banyak Wajah Baru
Presiden Joko Widodo menyebut kabinet di periode kedua nanti masih akan diisi oleh wajah-wajah lama.
Kendati demikian, banyak juga pendatang baru yang akan ikut membantu pemerintahannya bersama Ma'ruf Amin.
"Ya ada lah, yang lama ada, yang baru banyak," kata Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Namun, Jokowi belum ingin mengungkapkan perbandingan presentase antara wajah lama dan wajah baru di kabinet jilid II nanti.
"Belum dihitung persentasenya," kata dia.
• Isi Pidato Presiden Jokowi; Dobrak Rutinitas, Sentil Birokrasi hingga Ancam Pejabat yang Tak Serius
6. Nomenklatur Baru
Jokowi juga pernah mengatakan, dirinya akan membentuk dua kementerian baru di kabinet periode keduanya.
Kementerian tambahan itu adalah Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Investasi.
"Kita melihat perkembangan dunia yang begitu cepat dan pemerintah ingin merespon itu secara cepat maka ada kementerian-kementerian baru," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, presiden memiliki kewenangan untuk membentuk kabinet dan kementerian kecuali yang diatur undang-undang.
Kementerian yang tidak bisa ditiadakan itu adalah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
"Selebihnya bisa diatur dengan perpres," ujar Jokowi.
Selain ada kementerian baru, Jokowi juga menyebut ada kementerian yang akan dilebur menjadi satu.
(TribunPalu.com/Kompas.com)