Sains dan Lingkungan
Setelah 115 Tahun 'Menghilang', Burung Ibis Sendok Raja Kembali Muncul di Sulawesi
Kehadiran ibis sendok raja di tepi Danau Limboto pada akhir pekan lalu sangat mengejutkan pemerhati burung di Gorontalo.
Mereka meluangkan waktu luangnya untuk mengamati burung di danau ini dari berbagai titik yang telah ditentukan.
Mereka mencatat setiap melakukan pengamatan, berapa banyak individu dan jenisnya.
Jika menemukan kesulitan identifikasi mereka tidak segan menanyakan ke ahlinya.
Ini sering mereka lakukan agar mendapat data yang akurat.
Kehadiran ibis sendok raja di tepi Danau Limboto pada akhir pekan lalu sangat mengejutkan pemerhati burung di Gorontalo.
Tidak hanya karena penampilan fisiknya yang aneh, berparuh panjang seperti platypus, mamalia khas benua Australia.
“Selama ini kami tahu bentuk paruh burung itu yang seperti biasanya meskipun beda ukurannya, namun yang ini terlihat seperti makhluk purba, tiba-tiba ada di Danau Limboto,” kata Indra Dunggio, seorang fotografer Gorontalo yang melihat hasil dokumentasi kehadiran ibis sendok raja ini.
Kehadiran burung berparuh besar ini membuat Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo turun langsung ke danau untuk melihat dari dekat.
Nelson Pomalingo selama ini dikenal peduli dengan pelestarian danau, ia bahkan membuat lembaga Pusat Informasi Danau (PID) di Kabupaten Gorontalo dan membentuk Forum Danau Limboto.
Juga Kepala Badan Perencanaan Penelitian pembangunan Daerah (Bapppeda) Provinsi Gorontalo, Budiyanto Sidiki tak segan turun ke danau ini untuk menghalangi sekelompok pemburu saat mengetahui kemunculan 3 ekor ibis sendok raja ini.
“Jangan sampai mereka menghabisi burung unik ini. Kami harus menjaga kelestarian keanekaragaman hayati ini,” kata Budiyanto Sidiki.
Kini Danau Limboto semakin ramai dengan kehadiran beragam burung, dari yang jenis penetap (resident) hingga pendatang (migratory).
Hanom Bashari mencatat dari 94 jenis burung di Danau Limboto, 41 di antaranya adalah jenis pendatang.
Kekayaan alam yang berlimpah dalam kawasan 3000 hektar ini juga tengah dibuntuti bahaya sepanjang tahun, perburuan.
Tidak ada upaya perlindungan yang berarti dari pemerintah meskipun danau ini telah berstatus Kawasan Strategis Nasional (KSN).
(Kompas.com/Kontributor Gorontalo, Rosyid A Azhar)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Menghilang" 155 Tahun, Ibis Sendok Raja Kembali Terlihat di Sulawesi"