Cerita Selebriti

Andhika Pratama Blak-Blakkan Akan Tolak Undangan dari Program TV Swasta, Apa Alasannya?

Andhika Pratama mengungkapkan salah satu program TV yang pasti akan ditolak jika ia diundang.

Instagram/@ussypratama
Andhika Pratama dan Ussy Sulistiawaty. 

TRIBUNPALU.COM - Andhika Pratama mengungkapkan salah satu program TV yang pasti akan ditolak jika ia diundang.

Hal ini berawal dari pertanyaan Gisella Anastasia.

"Sebutkan program TV yang pasti kamu tolak kalau misalnya kamu diundang?" tanya Gisel, dilansir dari tayangan di kanal Youtube Gisella Anastasia.

"Ah, jawab dong," ujar Andhika Pratama.

"Ih, berani dia sama TV," timpal Gisel.

"Berani, dong," ujar Andhika mantap.

Andhika lantas menyebutkan acara talkshow yang tayangan di salah satu stasiun TV.

"Acara Rumpi," ucap Andhika singkat.

Ternyata Andhika Pratama memiliki alasan tersendiri kenapa akan menolak jika diundang oleh acara tersebut.

"Karena pernah ada story yang membuat gue, Ussy dan keluarga gue jadi ada masalah itu," papar Andhika.

Namun, Andhika Pratama tidak menjelaskan lebih lanjut tentang story atau cerita tersebut.

Andhika Pratama Ungkap Pernah Marah Besar saat Pergoki Hal Ini di HP Ussy Sulistiawaty

Ditanya Alasan Mencintai Ussy Sulistiawaty, Andhika Pratama: Kayak Masuk Restoran Padang Komplit

Andhika Pratama Singgung Soal Poligami, Ussy Sulistiawaty: Gue Sumpahin Anjlok

Tanggapan Andhika Pratama saat KPI Mau Awasi Youtube, Facebook dan Netflix

Artis Andhika Pratama memberikan tanggapan terkait kabar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang berencana melakukan pengawasan terhadap YouTube, Facebook, dan Netflix.

Reaksi pertama yang ditunjukkan Andhika Pratama terkait berita tersebut adalah tertawa dan tepuk tangan.

Hal tersebut diungkapkannya lewat video yang diunggah di kanal Youtube Ussy Andhika Official pada Minggu (11/8/2019).

Andhika mengatakan, "Reaksi aku terhadap berita itu adalah yang pertama, aku ngasih emoticon ketawa dan tepuk tangan."

"Aku bukan menertawakan upayanya ya, mungkin upayanya bagus untuk mengontrol biar nggak banyak konten-konten negatif bertebaran dan jadi konsumsi buat orang yang nonton gitu," ujar Andhika Pratama.

Namun dalam hal ini, yang ditertawakan Andhika Pratama bukanlah upaya yang akan dilakukan KPI, melainkan wujud kerja KPI terhadap program TV yang belum terbukti.

"Tapi yang aku tertawa dan tepuk tangani adalah kita belum lihat hasil yang baik dari KPI untuk penanganan TV, gitu lho," sambung Andhika.

Sebagai tokoh publik, Andhika mengetahui kenapa acara TV di Indonesia saat ini dinilai tidak bagus oleh masyarakat.

Dan hal itu seharusnya dikontrol KPI yang memiliki wewenang dan tugas sebagai badan yang mengawasi acara televisi.

Akan tetapi, kenyataannya kinerja KPI belum terbukti.

"Kita sebagai orangtua dilematis sebenarnya, aku kerja di TV, Ussy kerja di TV, cari duitnya dari TV, kita pelaku industri TV, dan kita tahu banyak hal tentang lingkungan kerja kita, dan kita juga sedikit banyak tahu kenapa program TV jadi seperti sekarang yang dinilai orang nggak bagus, monoton, dan lain-lain," kata Andhika.

Andhika pun melanjutkan, "Terus ada satu badan yang mengawasi, yang diharapkan orang dapat mengontrol televisi, sejauh ini kinerjanya belum terlalu terbukti maksimal."

"Terus sekarang pakai mau nambah ke Youtube, Netflix, dan Facebook," ujar Andhika.

Sebagai orangtua, Andhika Pratama mengaku tidak pernah memberikan tontonan acara televisi lokal kepada anaknya.

Hal tersebut lantaran menurut Andhika program televisi lokal tidak sepenuhnya bagus untuk ditonton anak-anak.

"Aku pengen ngobrol ini sebagai sudut pandang orangtua, di rumah kita tidak ada TV yang menayangkan acara lokal, kecuali TV untuk karyawan dan asisten rumah tangga. Bapak ibunya kerja di TV, tapi anak-anaknya nggak ada yang nonton acara TV lokal," ungkap Andhika.

"Salah satu alasan aku menyabut langgan tv lokal itu karena kita sebagai orang tua itu sadar acara tv kita itu belum sepenuhnya bagus untuk anak-anak kita," tutur Andhika.

Andhika Pratama juga menuturkan bahwa Netflix dan Youtube tidak perlu lagi diawasi, lantaran keduanya telah memiliki filter untuk konten-konten negatif.

Dirinya juga menjelaskan, "Kita menyiasatinya, di rumah kita pakai langganan Netflix, terus anak-anak Youtube. Tapi Youtube punya settingan untuk menonaktifkan konten-konten yang tidak bisa diakses anak-anak, Netflix pun juga begitu."

"Menurut aku ini udah udah jadi filter yang bagus, terus apa yang perlu diawasi, kan ini konteksnya biar nggak ada konten negatif yang menjadi tontonan terus akhirnya lari ke moralitas," ujar Andhika.

Ia menambahkan yang menjadi benteng utama untuk menjaga moral adalah keluarga, bukan televisi.

"Kalau menurutku yang menjadi benteng utama untuk jaga moral bukan televisi tetapi keluarga," ucap Andhika.

Tonton video selengkapnya:

(TribunPalu.com)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved