Cuitan Transmart Carefour Soal Kasus Pengadaan Lem Aibon Jadi Trending Topic di Twitter
Cuitan Transmart Carefour soal kasus pengadaan lem aibon di Disdik DKI Jakarta jadi trending topic di Twitter.
Cemooh hingga makian dituliskan mereka kepada Transmart Carrefour maupun Bank Mega, walaupun diketahui postingan nyinyir telah dihapus admin @transmart_IND dalam lini masanya.
"Kedua Admin ini, @Transmart_IND dan @BankMegaID Bersahut2an membully Anggaran di @DKIJakarta. Tanpa keterangan,menghapus tuit2nya. Kini kita paham,Mereka gak suka dgn Gubernur DKI @aniesbaswedan. Hari ini tagar #TransmartBankMegaNyebong Sudah naik ke TT (Trending Topic) Indonesia," tulis @MT_Reborn.
Sementara, Hisyam Mochtar lewat akun @HisyamMochtar mengaku tidak percaya dengan Transmart Carrefour maupun Bank Mega.
Sebab dirinya bukan merupakan nasabah Bank Mega, sedangkan urusan belanja kebutuhan sehari-hari lebih dipilihnya untuk berbelanja di warung dekat rumah.
"Alhamdulillah, bukan nasabah Bank Mega. Dan urusan belanja untuk kebutuhan sehari2 mending ke warung sebelah. Mahalan dikit gak masalah, toh kalo kita lagi kesusahan mereka juga yang datang...," tulisnya diakhiri tagar #TransmartBankMegaNyebong.
• Fraksi Golkar Kritik Langkah Anies Baswedan yang Tak Unggah Data Anggaran Pemprov DKI Secara Terbuka
Heboh Anggaran Pembelian Lem Aibon Rp 82,8 Miliar, Kadisdik DKI: Mudah-mudahan Tidak Ada
DINAS Pendidikan DKI Jakarta memastikan tidak ada alokasi anggaran sebesar Rp 82,8 miliar untuk pembelian lem Aibon.
Ada pun lem Aibon itu diusulkan oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.
“Kalau terkait dengan anggaran Aibon, saya sudah coba sisir," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefullah, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (30/10/2019).
"Insyaallah tidak ada anggaran Aibon sebesar Rp 82,8 miliar tersebut,” imbuhnya.
Menurut dia, belanja alat tulis kantor (ATK) yang di dalamnya ada komponen pembelian lem Aibon itu, sebenarnya hanya Rp 22 miliar.
Karena itu, dia mengklarifikasi adanya usulan anggaran untuk pembelian lem aibon sebesar Rp 82,8 miliar.
“Artinya pada saat penyusunan anggaran dilakukan secara detail di sekolah, mudah-mudahan komponen lem aibon itu tidak ada."
"Dan kami melakukan penyesuaian dengan kebutuhan.”
“Kemudian data untuk melakukan penyesuaiannya juga sudah ada sesuai dengan hasil input data di masing-masing sekolah,” tambahnya.