Cuitan Transmart Carefour Soal Kasus Pengadaan Lem Aibon Jadi Trending Topic di Twitter

Cuitan Transmart Carefour soal kasus pengadaan lem aibon di Disdik DKI Jakarta jadi trending topic di Twitter.

twitter @MT_Reborn
Status @Transmart_IND dan @BankMegaID yang mem-bully kasus pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK) Pemprov DKI Jakarta 

TRIBUNPALU.COM - Kasus anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta sebesar puluhan miliar rupiah untuk pembelian lem tertentu menjadi viral di media sosial sejak Selasa (30/10/2019).

Namun ternyata momen tersebut justru menjadi bahan lelucon hingga ajang promosi pihak Transmart Carrefour.

Ditungganginya kasus pengadaan lem aibon dan pulpen yang diketahui mencapai ratusan miliar rupiah itu terlihat dalam postingan twitter resmi Transmart Carrefour, @transmart_IND pada Selasa (30/10/2019).

Dalam postingannya, sang admin menuliskan status yang dinilai provokatif.

Status tersebut menyebutkan harga lem aibon dan pulpen akan jauh lebih murah apabila dibeli di Transmart ataupun Carrefour.

Sehingga menurutnya, anggaran yang diajukan dalam rancangan APBD DKI Jakarta tidak akan membengkak.

Setelah Viral, Disdik DKI Jakarta Mengaku Tak Ada Sekolah yang Ajukan Pembelian Lem Aibon

Viral di Medsos, 6 Fakta Seputar Anggaran Disdik DKI Jakarta Rp82,8 Miliar untuk Lem Aibon

"Beli lem Aibon sama pulpennya ngga ke #TransmartCarrefour sih, jadi mahal deh. Coba belinya ke aku, dijamin ngga bakal keluar anggaran sampai segitu banyak kok hihihihi," tulis admin @transmart_IND diakhiri emoji tertawa.

Dalam postingan tersebut, sang admin pun menuliskan sejumlah tagar, yakni #aibon, #AibonMemanggil dan #MendagriSisirAnggaran.

Tagar tersebut diminta agar Menteri Dalam negeri Tito Karnavian dapat memeriksa Pemerintah provinsi DKI Jakarta terkait melambungnya anggaran.

"Yoi gaiz, pastinya dong. #AibonMemanggil," balas admin PT Bank Mega lewat akun @BankMegaID.

Postingan kedua perusahaan yang diketahui milik Chairul Tanjung itu dinilai warga net mirip seorang buzzer lawan politik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Keduanya dinilai sebagai kecebong atau barisan pendukung Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ataupun Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.

Para pendukung Anies pun meramaikan lini masa media sosial dengan tagar #TransmartBankMegaNyebong hingga menjadi trending topic Indonesia pada hari ini, Kamis (31/10/2019).

Tercatat ada sebanyak 10.800 kicauan yang menyertakan tagar #TransmartBankMegaNyebong hingga pukul 10.00 WIB.

Ramainya tagar tersebut menarik seluruh perhatian warga net.

Cemooh hingga makian dituliskan mereka kepada Transmart Carrefour maupun Bank Mega, walaupun diketahui postingan nyinyir telah dihapus admin @transmart_IND dalam lini masanya.

"Kedua Admin ini, @Transmart_IND dan @BankMegaID Bersahut2an membully Anggaran di @DKIJakarta. Tanpa keterangan,menghapus tuit2nya. Kini kita paham,Mereka gak suka dgn Gubernur DKI @aniesbaswedan. Hari ini tagar #TransmartBankMegaNyebong Sudah naik ke TT (Trending Topic) Indonesia," tulis @MT_Reborn.

Sementara, Hisyam Mochtar lewat akun @HisyamMochtar mengaku tidak percaya dengan Transmart Carrefour maupun Bank Mega.

Sebab dirinya bukan merupakan nasabah Bank Mega, sedangkan urusan belanja kebutuhan sehari-hari lebih dipilihnya untuk berbelanja di warung dekat rumah.

"Alhamdulillah, bukan nasabah Bank Mega. Dan urusan belanja untuk kebutuhan sehari2 mending ke warung sebelah. Mahalan dikit gak masalah, toh kalo kita lagi kesusahan mereka juga yang datang...," tulisnya diakhiri tagar #TransmartBankMegaNyebong.

Fraksi Golkar Kritik Langkah Anies Baswedan yang Tak Unggah Data Anggaran Pemprov DKI Secara Terbuka

Heboh Anggaran Pembelian Lem Aibon Rp 82,8 Miliar, Kadisdik DKI: Mudah-mudahan Tidak Ada

DINAS Pendidikan DKI Jakarta memastikan tidak ada alokasi anggaran sebesar Rp 82,8 miliar untuk pembelian lem Aibon.

Ada pun lem Aibon itu diusulkan oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.

“Kalau terkait dengan anggaran Aibon, saya sudah coba sisir," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefullah, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (30/10/2019).

"Insyaallah tidak ada anggaran Aibon sebesar Rp 82,8 miliar tersebut,” imbuhnya.

Menurut dia, belanja alat tulis kantor (ATK) yang di dalamnya ada komponen pembelian lem Aibon itu, sebenarnya hanya Rp 22 miliar.

Karena itu, dia mengklarifikasi adanya usulan anggaran untuk pembelian lem aibon sebesar Rp 82,8 miliar.

“Artinya pada saat penyusunan anggaran dilakukan secara detail di sekolah, mudah-mudahan komponen lem aibon itu tidak ada."

"Dan kami melakukan penyesuaian dengan kebutuhan.”

“Kemudian data untuk melakukan penyesuaiannya juga sudah ada sesuai dengan hasil input data di masing-masing sekolah,” tambahnya.

Syaefullah mengatakan, total anggaran untuk Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat dalam jangka waktu setahun sekitar Rp 175,242 miliar.

Dana sebanyak ini untuk sekitar 200 sekolah yang berada di bawah naungan Sudin Pendidikan wilayah 1 Jakarta Barat.

“Anggaran itu terdiri dari 23 rekening, yang pertama adalah belanja air Rp 929 juta, belanja alat kebersihan Rp 2,7 miliar, kemudian alat laboratorium berkisar Rp 1,3 miliar,” bebernya.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga menolak dianggap salah input terkait pembelian lem Aibon senilai Rp 82,8 miliar di Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.

Pihak dinas mengaku, data yang diajukan Sudin Pendidikan Jakarta itu sifatnya sementara, artinya akan disesuaikan kembali, mengacu pada pusat data dan informasi milik Dinas Pendidikan DKI.

“Bukan salah input, tapi memang yang ada di komponen itu adalah baru sementara."

"Yang akan kami sesuaikan dengan komponen berdasarkan hasil input di masing-masing sekolah,” kata Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefulloh Hidayat, Rabu (30/10/2019).

Menurut dia, proses penginputan data yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan sangat berbeda dengan dinas atau badan lain.

Kata dia, yang menginput data kebutuhan sekolah ada para guru atau tenaga tata usaha (TU) yang ada di sekolah.

Sementara, jumlah sekolah itu sendiri mencapai 2.100 unit di DKI. Artinya, dinas memerlukan waktu yang lebih lapang lagi untuk menginput data kebutuhan anggaran.

“Ini data sementara dan nanti akan disesuaikan dengan data hasil input dari sekolah."

"Kalau SKPD kan hanya 700 nih, jadi lebih cepat, sedangkan sekolah ada 2.100 sekolah yang input,” terangnya.

“Kalau SKPD kan para Kasubag Keuangannya yang input, sedangkan sekolah yang input pihak guru atau kepala sekolah. Karena itu memang dibutuhkan waktu,” jelasnya.

Meski demikian, kata dia, bukan berarti pembelian lem Aibon tidak dianggarkan pemerintah.

Bisa saja pembelian lem dilakukan karena bagian dari komponen belanja ATK.

“Saya tidak bilang tidak ada, tapi kalaupun ada angkanya tidak sebesar itu (Rp 82,8 miliar),” ucapnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lantas memaparkan rancangan KUA PPAS serta Rancangan Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun anggaran 2020.

Paparan Anies Baswedan dipublikasikan Dinas Komunikasi dan Informatika DKI Jakarta, lewat video yang diunggah di channel YouTube Pemprov DKI Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Dalam paparan di Balai Kota DKI Jakarta pada 23 Oktober 2019, Anies Baswedan menjabarkan ada 12 usulan pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK) dalam KUA PPAS 2020 yang dianggap tidak lazim.

Rinciannya:

- Pulpen: Rp 635 miliar;

- Tinta printer: Rp 407,1 miliar;

- Kertas ukuran F4, A4, dan Folio: Rp 213,3 miliar;

- Buku folio: Rp 79,1 miliar;

- Pita printer: Rp 43,2 miliar;

- Balliner: Rp 39,7 miliar;

- Kalkulator: Rp 31,7 miliar;

- Penghapus cair: Rp 31,6 miliar;

- Rotring: Rp 15,6 miliar;

- Laser pointer: Rp 5,9 miliar;

- Film image: Rp 5,2 miliar;

- Stabilo: Rp 3,7 miliar.

Jumlah pengajuan anggaran pengadaan ATK tersebut meningkat signifikan dari semula Rp 349,5 miliar pada 2019, menjadi Rp 1,654 triliun pada 2020.

Sedangkan belanja Sarana Teknologi Informasi yang semula Rp 60 miliar pada 2019, menjadi Rp 67,4 miliar pada 2020.

"Abrakadabra enggak itu? Bagaimana kita menjelaskannya, belanja alat tulis kantor dari Rp 349,5 miliar jadi Rp 1,654 triliun?"

"Sekarang pertanyaan saya, who gets what, where, when, how much? Ayo coba jelasin. Ini namanya self humiliation, ini namanya mempermalukan diri sendiri," tegas Anies Baswedan.

Anies Baswedan lantas menunjukkan jumlah anggaran yang membengkak, mulai dari yang terendah, yaitu:

- Sudin Pendidikan 1 Jakarta Pusat sebesar 250 persen, dari semula Rp 12,3 miliar menjadi Rp 43 miliar;

- Sudin Pendidikan 1 Jakarta Utara sebesar 330 persen, dari semula Rp 17,3 miliar menjadi Rp 74,8 miliar;

- Sudin Pendidikan 2 Jakarta Barat sebesar 352 persen, dari semula Rp 22,8 miliar menjadi Rp 103,5 miliar;

- Sudin Pendidikan 1 Jakarta Pusat sebesar 420 persen, dari semula Rp 25,7 miliar menjadi Rp 134,1 miliar;

- Sudin Pendidikan 2 Jakarta Utara sebesar 596 persen, dari semula Rp 19,5 miliar menjadi Rp 136,3 miliar;

- Sudin Pendidikan 2 Jakarta Selatan sebesar 677,4 persen, dari semula Rp 25,9 miliar menjadi Rp 201,9 miliar;

- Sudin Pendidikan 1 Jakarta Selatan sebesar 756 persen, dari semula Rp 23,6 miliar menjadi Rp 202 miliar;

- Sudin Pendidikan 1 Jakarta Timur sebesar 603 persen, dari semula Rp 43 miliar menjadi Rp 303,2 miliar;

- Dan yang tertinggi adalah Sudin Pendidikan 2 Jakarta Timur sebesar 836,8 persen, dari semula Rp 35,9 miliar menjadi Rp 337 miliar.

"Ini baru belanja alat-alat kantor, ini baru dikumpulkan dari anggaran yang naiknya di atas Rp 1 miliar ya."

"Bapak ibu sekalian, your out, out. Karena kita tidak bisa menjelaskan kepada diri sendiri, tidak bisa menjelaskan kepada publik, apalagi Tuhan yang Maha Kuasa. Tidak bisa," tegasnya.

Dirinya kemudian menganalogikan pengadaan yang menurutnya sangat berlebihan dengan menunjukkan tiga buah laser pointer yang dipegangnya.

"Saya punya laser pointer tiga, di tempat yang sama, tiga, masih mau belanja lagi?"

"Di mana-mana ada ini, betul tidak bapak-ibu sekalian? Ini baru di ruangan ini, belum lagi yang ada di kantong-kantong kita semua."

"Stop doing this, berhenti mengerjakan ini semua," perintah Anies Baswedan.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ikut Viralkan Kasus Pengadaan Lem Aibon, Postingan Transmart Carefour Jadi Trending Topic,

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved