Jadi Calon Tunggal Kapolri Gantikan Tito Karnavian, Idham Azis Janji Ungkap Kasus Novel Baswedan

Komjen Idham Azis disetujui oleh Komisi III DPR menjadi calon Kapolri. Ia juga menyatakan akan menyelesaikan kasus Novel Baswedan.

Fabian Januarius Kuwado/KOMPAS.com
Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Idham Azis dan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo di Istana Presiden, Jakarta, Rabu (15/8/2018). 

Padahal kata dia, anggota tim telah memeriksa puluhan saksi, puluhan rekaman CCTV juga lebih 100 toko bahan kimia.

Wana merinci, tim pertama dibentuk pada 12 April 2017 oleh Kapolda Metro Jaya saat itu, Idham Aziz.

Sementara tim kedua dibentuk Januari 2019 oleh Kapolri Tito Karnavian yang disebut sebagai Tim Gabungan Pencari Fakta.

Kemudian tim ketiga dibentuk pada Agustus 2019, yakni tim teknis yang dibuat atas rekomendasi tim sebelumnya di bawah komando Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Nico Afinta.

Namun hingga 2,5 tahun pengusutan, kasus tersebut tak kunjung menemui titik terang.

Oleh karena itu, sejumlah pegiat HAM dan pakar hukum mendesak Presiden Jokowi tak lagi berkilah dan segera membentuk Tim Pencari Fakta Gabungan (TGPF) Independen.

Disetujui Komisi III DPR RI, Idham Azis Sampaikan 7 Program Prioritas Jika Diangkat Jadi Kapolri

7 Program Prioritas Komjen Idham Azis Jika Dilantik Jadi Kapolri

Pada pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan tersebut, Komjem Idham Azis menyampaikan tujuh program prioritas yang akan ia jalankan apabila diangkat menjadi Kapolri.

Berikut adalah tujuh program prioritas yang disampaikan Komjen Idham Azis.

1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang unggul

Program ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan mendapatkan calon-calon polri yang unggul dan berkualitas.

Program tersebut akan diwujudkan melalui sejumlah kegiatan, di antaranya adalah dengan melakukan rekrutmen proaktif dengan prinsip bersih, transparan, akuntabel, humanis berbasis teknologi informasi.

2. Pemantapan Pemeliharaan Keamanan Ketertiban Masyarakat

Bertujuan untuk menjawab permasalahan belum optimalnya kemampuan deteksi dini intelejen, konflik sosial yang masih terus terjadi, serta berkembangnya radikalisme.

Selain itu, Idham Azis juga menyoroti Pilkada serentak dan Pekan Olaharga Nasional (PON) yang akan digelar pada 2020 mendatang.

Sumber: Tribun Palu
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved