Terkini Nasional

Sri Mulyani Turun Tangan Soal Lem Aibon, Tahun 2016 Temukan Kelebihan Anggaran Tunjangan Guru Rp23 T

Polemik soal anggaran lem aibon di Dinas Pendidikan DKI Jakarta masih belum juga selesai, sampai-sampai Menteri Keuangan Sri Mulyani turun tangan.

Facebook/Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. 

Menurut Anies Baswedan, smart system yang digunakan dalam proses penganggaran harusnya memiliki berbagai algoritma tertentu yang bisa mendeteksi anggaran yang janggal.

Namun, karena pengecekan terhadap item-item anggaran masih dilakukan manual, tingkat lolosnya anggaran yang janggal pun terbilang tinggi.

Cuitan Transmart Carefour Soal Kasus Pengadaan Lem Aibon Jadi Trending Topic di Twitter

Viral di Medsos, 6 Fakta Seputar Anggaran Disdik DKI Jakarta Rp82,8 Miliar untuk Lem Aibon

Anggaran Rp82,8 Miliar Lem Aibon, Anies Baswedan: Ada Masalah di Sistem e-Budgeting Warisan Ahok

Sutiyoso Ikut Kaget dengar Jakarta Usulkan Anggaran Lem Aibon Rp 82,8 Miliar

Sementara dilansir dari Youtube Kabar Petang TV One, Anies Baswedan mengatakan kalau kesalahan sistem tersebut sudah terjadi bertahun-tahun.

"Ini terjadi bertahun-tahun karena kita mamiliki sistem e budgeting yang mengharuskan kegiatan itu diuraikan perinciannya," kata dia.

Anies Baswedan pun mencontohkan anggaran tahun 2017 di masa kepemimpinan Ahok-Djarot.

"Saya beri contoh, ini contoh anggaran tahun 2017, jadi bukan tahun ini ya. Anggaran Rp53 M, dituliskan di situ penghapus papan tulis untuk 600.000 anak, setiap anak 1 kali sebulan. Kalau lihat ini kita akan terkejut, kemudian setelah selesai disepakati angkanya tidak ada dan berubah jadi nol," urainya.

Menurut Anies Baswedan, dalam istilah para perancang itu namanya, komponen dummy dimasukkan supaya tercapai angka Rp 53 M.

"Tapi kenyataannya dipakai untuk honorarium. Ini bukan kejadian tahun ini, ini kejadian tahun 2017," tegasnya.

Menurutnya, sistem e bugeting yang ini memaksa para perencana memasukkan komponen di saat belum tentu ada komponennya, kemudian tidak dilakukan pengecekan.

"Ini adalah sistem sudah digital tapi tidak smart. Nah kami sudah menemukan ini setahun yang lalu, kemudian kami koreksi, dan ketika kami koreksi itu tidak dengan menyalahkan siapapun. Selama setahun ini kami tidak pernah menunjukkan pada siapapun bahwa ini ada problem di dalam perencanaan. Ujungnya dipakai anggaran yang benar," beber dia.

Anies Baswedan juga mengatakan kalau bisa saja ia membuat temuan tersebut heboh, tapi ia tidak melakukannya.

"Saya bisa saja sejak tahun yang lalu mengangkat ini semua, memposting, tapi tidak ada gunanya. Saya ini sedang bekerja untuk membangun persatuan, menghindari konflik tidak perlu. Tetapi beberapa hari ini ditonjolkan seakan-akan ini peritiwa pertama dan kelalaian pengawasan," kata dia.

Temuan Sri Mulyani

Rupanya yang disampaikan Anies Baswedan itu benar, bahwa ini bukan pertama kalinya ada masalah dalam anggaran.

Selain kasus yang dijabarkan Anies Baswedan para tahun 2017, Sri Mulyani juga menemukan adanya over budgeting di Kementerian Pendidikan Tahun 2016.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved