Erick Thohir Segera Rombak Pejabat Pertamina, Kode Ahok Mau Masuk?

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, PT Pertamina (Persero) akan segera melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPSLB).

Editor: Imam Saputro
Instagram/erickthohir
Menteri BUMN Kabinet Indonesia Maju (2019-2024) Erick Thohir. 

TRIBUNPALU.COM - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, PT Pertamina (Persero) akan segera melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPSLB).

Dia menuturkan, RUPSLB itu paling lambat akan dilakukan pada awal Desember 2019.

“Pertamina kita harapkan (RUPSLB) secepatnya. Kalau bisa minggu depan, ini kan waktunya sudah mepet. Akhir bulan ini, tapi kalau masih ada yang terhambat berarti bulan depan,” ujar Arya di Kementerian BUMN, Jumat (22/11/2019).

Arya membocorkan, dalam rapat tersebut akan terjadi perombakan susunan pengurus perusahaan minyak plat merah itu.

“Saya kan enggak ngomong Dirut atau apa pun (yang diganti). Saya ngomong (ada) perubahan baik itu di komisaris maupun di direksi (Pertamina),” kata Arya.

Saat ditanya soal kemungkinan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berpeluang masuk ke susunan organisasi Pertamina, Arya tak menjawabnya secara lugas.

“Kita lihat nanti bagaimana,” ucap dia.

Tanggapan para tokoh

 Masuknya nama Basuki Tjahja Purnama (BTP) alias Ahok ke dalam salah satu jabatan direksi di Perseroan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) menurut Ekonom Senior Indef, Faisal Basri akan membawa ke arah perbaikan lebih baik.

Dia berharap Ahok tidak bekerja sendirian dalam mengubah kinerja perseroanyang akan dipimpin.

"Kalau tanpa tim ya berat. Ahok itu bukan malaikat, tapi roh Ahok bisa menjadi motor perubahan. Tapi itu juga nggak cukup, syarat perlunya harus dipenuhi," kata Faisal ditemui usai menghadiri Kongkow Bisnis Pas FM, di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Lebih lanjut, Faisal mengkhawatirkan, bila Ahok ditugasi untuk mengubah kinerja perseroan secara individual maka akan terjadi chaos di tubuh internal.

Dengan alasan, Ahok bukanlah orang yang ahli dalam membidangi bidang tersebut.

Dia memberikan contoh, Dwi Soetjipto saat menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Tbk, banyak pejabat di bawahnya enggan bekerja sama.

"Kan repot, diganjel terus. Karena yang kerja sehari-hari kan birokrasi perusahaan itu," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved