Cerita Selebriti
Ramai Agnez Mo Sebut Tak Punya Darah Indonesia, Sudjiwo Tedjo: Kalau Bully ke Seniman, Jangan Artis
Meski tak menyebut dengan jelas nama dan sosok Agnez Mo, Sudjiwo Tedjo tampak menyinggung soal artis yang kini sedang mendapat kecaman.
"Wah, itu perspektif yang unik," ucap sang presenter.
Maka dari itu, Agnez Mo pun mengaku selama ini dirinya kerap memikirkan bagaimana caranya merangkul di tengah perbedaan yang ada.
"Maka dari itu, aku harus tahu bagaimana caranya merangkul itu semua. Bagaiman merangkul kerentanan, perbedaan, dan keberanian," ujar Agnez Mo.
Ucapan yang diurai Agnez Mo itu pun membuatnya menjadi perbincangan Warganet di media sosial.
• Agnez Mo Sebut Tak Punya Darah Indonesia, Dian Sastro Bahas Rasa Bangga terhadap Bangsa
• Agnez Mo Buka Suara Terkait Pernyataannya yang Ngaku Tak Berdarah Indonesia
• Selain Agnez Mo, Ini 4 Tokoh Indonesia yang Dibuatkan Patung Lilin di Museum Madame Tussauds
Melihat fenomena tersebut, budayawan serta aktor senior Sudjiwo Tedjo memberikan pandangannya soal nasionalisme.
Meski tak menyebut dengan jelas nama dan sosok Agnez Mo, Sudjiwo Tedjo tampak menyinggung soal artis yang kini sedang mendapat kecaman.
Dalam cuitannya itu, Sudjiwo Tedjo meminta kepada khalayak untuk tidak mem-bully artis.
Sebab menurut Sudjiwo Tedjo, sosok yang bisa di-bully berkenaan dengan nasionalisme adalah seorang seniman.
Sudjiwo Tedjo lantas mengungkap perbedaan antara artis dan seniman.
"Heuheu, lagi ngebully artis ya?
Tentang nasionalisme, kalau mau nge-bully itu ke seniman, Cuk. Jangan ke artis. Di Indonesia seniman & artis beda. Seniman banyak baca buku & kehidupan. Artis tidak dan glamor. Seniman berkarya nurutin hatinya. Artis berkarya nurutin selera pasar," tulis Sudjiwo Tedjo dalam cuitannya, dikutip TribunnewsBogor.com.
Bahasan soal sikap cinta tanah air tak hanya diungkap Sudjiwo Tedjo.
Aktris kenamaan tanah air, Dian Sastrowardoyo juga mengurai cuitan tentang rasa bangga terhadap bangsa Indonesia.
Tak hanya menuliskan cuitan, Dian Sastro juga membuat grafik yang menghubungkan antara rasa bangga sebagai orang Indonesia dengan pengetahuan atau wawasan soal identitas bangsa.
Dalam grafik tersebut, Dian Sastrowardoyo pun memberikan judul besar "Identitas Bangsa Indonesia".