Reuni Akbar 212

Guntur Romli Ungkap Tujuan Diadakannya Reuni Akbar 212: Menyerang Pemerintah Jokowi

Aktivis Muda NU, Guntur Romli mengungkap tujuan diadakannya Reuni Akbar 212.

Tangkap Layar YouTube Talk Show tvOne
Aktivis Muda NU, Guntur Romli. 

TRIBUNPALU.COM - Aktivis Muda NU, Guntur Romli menanggapi pelaksanaan reuni akbar 212 yang diadakan hari ini Selasa (2/11/2019).

Guntur Romli mengatakan pelaksanaan reuni 212 ini memiliki sejumlah tujuan.

Tujuan yang pertama menurut Guntur Romli adalah untuk menyerang pemerintah Presiden Joko Widodo.

Hal ini diungkapkan Guntur Romli saat menjadi narasumber dalam acara Apa Kabar Indonesia.

"Menurut saya tujuan tetap untuk menyerang pemerintah Pak Jokowi," ujar Guntur Romli, dilansir dari tayangan di kanal Youtube Talk Shok tvOne.

Guntur Romli mengatakan hal itu lantaran menurutnya masih ada sejumlah pihal yang belum puas dengan kinerja Jokowi.

Pihak-pihak memanfaatkan momentum reuni 212 untuk menyuarakan pendapat mereka.

Anies Baswedan Sebut Jumlah Peserta Reuni 212 Jutaan, Yunarto Wijaya Pertanyakan Kehadiran Sosok Ini

Beri Sambutan di Reuni Akbar 212, Habib Rizieq Shihab Minta Kepulangannya Ditanyakan ke Pemerintah

Suasana jamaah yang datang di Reuni Akbar 212, Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).
Suasana jamaah yang datang di Reuni Akbar 212, Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019). ((KOMPAS.com/Cynthia LOva))

"Kan tetap ada di luar sana yang tidak setuju, tidak puas, tidak dibawa oleh Pak Prabowo dalam sebuah sistem mereka tetap butuh gerakan-gerakan dan kelompok-kelompok yang menyuarakan mereka," ucap Guntur Romli.

Lebih lanjut Guntur Romli juga menyebutkan bahwa panita reuni 212 menggunakan informasi yang menyesatkan untuk menarik minat peserta untuk mengikuti acara tersebut.

Informasi menyesatkan yang dimaksud Guntur Romli adalah soal pencekalan Rizieq Shihab.

Menurutnya informasi itu bisa membuat masyarakat menjadi ribut.

"Acara ini ketika diadakan juga menggunakan informasi yang menyesatkan, kontroversi untuk mencari perhatian, misalnya soal kepulangan Habib Rizieq yang nggak jadi dengan alasan dengan tuduhan bahwa itu dicekal oleh pemerintah kita, itu kan bikin ribut," paparnya.

"Bikin semua orang bertanya-tanya, tapi faktanya Habib Rizieq tidak dicekal oleh pemerintah RI tapi pemerintah Saudi dan sampai sekarang kita nggak tahu," sambungnya.

Lantas ia menuturkan bahwa dalam pelaksanaan reuni 212 juga mengandung tujuan politik.

Ini dibuktikan dari adanya sejumlah anggota partai di luar pemerintahan yang akan diundang dalam acara reuni 212 tersebut.

Reuni Akbar 212, Pimpinan Istigosah Doakan Rizieq Shihab, Gubernur hingga Presiden dan Wapres

Hadiri Reuni 212, Anies Baswedan Dipanggil Gubernur Indonesia & Minta Tetap Pimpin DKI Sebelum 2024

"Ketiga menurut saya tetap ada tujuan politik di situ, katakan parati-partai yang di laur sistem itu masih kita lihat ya tokohnya akan diundang oleh 212," tuturnya.

Guntur Romli juga menilai bahwa Anies Baswedan juga ingin memanfaatkan reuni 212 ini sebagai jalan politiknya untuk melangkah di Pemilu 2024 nanti.

"Kemudian saya melihat juga adalah kalau di Pilkada DKI Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu juga saya melihat ada indikasi menggunakan 212 sebagai jalan politik dia untuk 2024," ungkapnya.

Di akhir pernyataan Guntur Romli kembali menegaskan bahwa reuni 212 ini merupakan gerakan politik yang dibumbui oleh isu agama.

"Kalau kita saksikan bahwa gerakan 212 tidak lepas dari gerakan politik yang menggunakan isu-isu agama," pungkasnya.

Tonton video selengkapnya:

Reuni 212

Reuni Akbar 212 di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, digelar pada Senin (2/12/2019) hari ini.

Reuni akbar dimulai pukul 03.00 WIB dan akan berakhir pukul 08.30 WIB.

Agendanya diawali shalat Tahajud, Dzikir, shalat Subuh bersama, hingga bermunajat kepada Allah SWT.

Pantauan Kompas.com pukul 06.00 WIB, reuni Akbar 212 masih berlangsung. Jamaah terus berdatangan memadati kawasan Monas.

Pengacara Sebut Rizieq Shihab Ingin Pulang ke Tanah Air untuk Hadiri Reuni 212

Mereka yang hadir rata-rata mengenakan pakaian nuansa putih.

Tampak sejumlah tokoh hadir dalam acara tersebut, diantaranya KH Ahmad Sobri Lubis, Yusuf Martak, Qurtubi Jaelani, hingga Haikal Hassan.

Ketua Reuni Akbar 212, Awit Masyhuri sebelumnya memastikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan hadir dalam Reuni Akbar 212.

“Iya Pak Anies udah oke (untuk datang). Sudah kita kasih undangan untuk hadir, Insya Allah kalau tidak berhalangan akan hadir,” ujar Awit saat dihubungi, Minggu (1/12/2019).

Awit mengatakan, Anies diagendakan mengisi kata sambutan dalam reuni akbar itu.

“Iya Pak Anies yang beri kata sambutan, beliau kan tuan rumah,” kata Awit.

Awit mengatakan, reuni itu digelar untuk lebih mempererat tali persatuan umat Islam dan persatuan bangsa Indonesia.

Reuni akbar 212 kali ini mengangkat tema keselamatan negeri dan menyikapi penistaan agama yang masih terjadi di Indonesia.

Sehingga diharapkan tidak ada lagi penista agama di Indonesia.

“Tentunya kami doa keselamatan negeri dan kami menyikapi penistaan agama yang masih terjadi di negeri ini. Dari 2016 seperti itu, sudah jangan ada penista agama lagi,” kata Awit.

(TribunPalu.com)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved