Pramugari Garuda Ungkap Dugaan Pelecehan di Era Ari Askhara: Istri Pramugara Diminta Temani Karaoke
Pramugari senior Yosephine Chrisan Ecclesia mengungkap skandal pelecehan di Garuda Indonesia saat kepemimpinan Ari Askhara.
"Direksi itu di Bali karaoke minta ditemenin sama pramugari yang dia suka, dia sudah mengincar lama pramugari ini.
"Jadi dia minta bantuan sama deputi CIPnya, deputi CIPnya menjembatani agar pramugari ini datang ke situ," paparnya.
Melihat hal tersebut suami dari pramugari tersebut lantas menemui deputi CIP Garuda.
Ia tidak terima istrinya diperlakukan seperti itu.
"Akhirnya pramugari ini ngadu ke suaminya, suaminya marah ke CIP, 'kita ini kan satu perusahaan dan dia istri saya, dan bapak tahu dia istri saya, kenapa bapak jual istri saya'," ujarnya.
Lebih lanjut Yosephine menuturkan bahwa hal semacam ini terjadi disaat kepemimpinan Ari Askhara.
"Baru di kepemimpinan AA ini, mulai dia diganti September 2018, semua daerah pasti ada," pungkasnya.
Tonton video selengkapnya:
• Awak Kabin Garuda Zaenal Muttaqin Bongkar Keburukan Eks Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara
• Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Sadi Didu: Tak Kaget Ari Askhara Selundupkan Onderdil Harley
IKAGI Adukan Keburukan Ari Askhara ke Erick Thohir
Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) mendatangi Kantor Kementerian BUMN untuk mengadukan “dosa-dosa” mantan Dirut Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara selama memimpin maskapai pelat merah tersebut.
Sekertaris IKAGI Jacqueline Tuwanakotta mengatakan, para awak kabin Garuda bahagia setelah mendengar Ari Akshara dicopot oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
“Saat ini karyawan sudah merasa senang ketika yang terjadi Ari Askhara diturunkan, dicopot, banyak karyawan yang bersyukur, bahagia, karena selama beliau memimpin banyak sekali kerusakan di PT Garuda Indonesia,” ujar Jacqueline di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12/2019).
Jacqueline menjelaskan, di masa kepemimpinan Ari, awak kabin Garuda merasa bekerja dalam tekanan.
Sebab, jika melakukan kesalahan sedikit saja, manajemen Garuda langsung memindah tugaskan para awak kabin tersebut.
“Mereka (awak kabin) takut ada yang terancam, contoh, lakukan kesalahan sedikit langsung dipindahkan ke Papua, kemudian kesalahan yang harusnya masuk dalam pembinaan, tiba-tiba di-grounded, tidak boleh terbang,” kata dia.