Aida Saskia Prank Bunuh Diri, Ketahui 4 Hal Penting yang Wajib Diketahui Cegah Bunuh Diri

Aida Saskia melakukan prank bunuh diri di media sosialnya. Meski hanya prank, sesungguhnya upaya atau gagasan bunuh diri tidak boleh diremehkan.

Editor: Imam Saputro
iup.edu
ILUSTRASI konseling kejiwaan. 

Tanda-tanda itu pun tak selalu terlihat "sedang merasa sedih."

Orang-orang yang mengalami gangguan emosional, kemungkinan menderita kecemasan berlebih, modd swings yang ekstrem (termasuk murka dan kemarahan), dan merasa menjadi beban bagi orang lain.

Terkadang, mereka bisa tidur terlalu lama atau malah kekurangan tidur.

Mereka juga bisa membahas atau mengunggah sesuatu di media sosial terkait perasaan putus asa atau malah ingin mati.

Mereka merasa terjebak, terisolasi, atau merasakan sakit yang tak tertahankan, dan bisa saja mengonsumsi obat-obatan maupun alkohol.

3. JANGAN PERNAH menganggap seseorang yang mengancam bunuh diri itu hanyalah ingin mencari perhatian.

Jika ada seseorang yang memiliki keinginan atau melakukan upaya bunuh diri, jangan pernah menyepelekannya.

"Segala tanda peringatan atau gejala bunuh diri tidak boleh diabaikan," kata Dr. Joshua Gordon.

"Segala perbincangan soal bunuh diri harus dianggap serius dan membutuhkan perhatian khusus. Mengancam bunuh diri BUKANLAH respon yang normal untuk menghadapi stres, dan oleh karena itu tak boleh dianggap remeh," lanjutnya.

4. Ketahui hal-hal yang bisa dilakukan untuk membantu.

Ketika ada orang terdekatmu yang mengalami rasa sakit emosional yang kuat, dan kamu tidak tahu apakah dia memiliki keinginan bunuh diri ada beberapa langkah pendekatan:

- Tanyakan padanya, apakah dia berpikiran untuk melukai diri sendiri atau yang terburuk, mengakhiri hidup.

- Hindarkan dia dari tempat atau benda-benda berbahaya.

- Dengarkan baik-baik dan tanyakan padanya, apa yang ia rasakan atau pikirkan.

- Bantu mereka untuk mendapat konseling atau pertolongan seperti layanan yang dirangkum dari laman Kompas.com berikut:

  • Kontak komunitas Into The Light atau lewat media sosial Twitter, Facebook, Instagram @intothelightid
  • Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454)
  • Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) melalui nomor 021-8514389 atau mengunjungi laman http://www.skizofrenia.org/ dan mengisi form di sana atau bisa melalui akun Facebook dan Twitter mereka di @KPSI_pusat.
  • Komunitas Get Happy melalui situs https://www.get-happy.org/ atau bisa juga lewat email get.happy.yuk@gmail.com
  • LSM Jangan Bunuh Diri melalui nomor telepon (021 0696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.
  • Tetaplah berhubungan dengannya, selama atau setelah krisis atau perawatan.
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved