Aida Saskia Prank Bunuh Diri, Ketahui 4 Hal Penting yang Wajib Diketahui Cegah Bunuh Diri
Aida Saskia melakukan prank bunuh diri di media sosialnya. Meski hanya prank, sesungguhnya upaya atau gagasan bunuh diri tidak boleh diremehkan.
TRIBUNPALU.COM - Belum lama ini, media sosial diramaikan dengan mantan penyanyi dangdut yang kini jadi Disc Jockey (DJ) Aida Saskia yang membuat percobaan bunuh diri.
Aida membuat live Instagram seakan-akan dirinya akan bunuh diri dengan cara minum cairan pembersih lantai pada Senin (9/12/2019) malam.
Para warganet dan kerabat pun berusaha untuk mencegah Aida berbuat itu.
Namun rupanya, aksi percobaan bunuh diri Aida Saskia hanyalah prank atau "bercandaan."
Diwartakan Kompas.com, manajer Aida yang bernama Madi mengatakan aksi tersebut hanya aksi jahil.
"Awalnya bercanda-bercanda begitulah, prank-prank begitu," kata Madi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/12/2019).
Kini, Aida Saskia dikabarkan berada di rumah sakit usai percobaan bunuh diri yang dia klaim sebagai prank tersebut.
"Aku takut salah ngomong. Nanti aja deh nunggu dia keluar dari rumah sakit," ujar Madi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/12/2019).
Madi menyebutkan, kondisi Aida baik-baik saja.
"Lagi di rumah sakit, iya karena kejadian kemarin. Alhamdulillah (kondisi Aida) baik paling tunggu tiga empat hari inilah," ucap Madi.
Menurut Madi, ini bukan aksi pertama yang dilakukan Aida.
"Ya intinya dia imannya kurang kuatlah kalau masalah pribadi. Kalau masalah hati dia udah keberapa kalinya begini," kata Madi.
• Viral Pilot Bunuh Diri Beberapa Hari Setelah Diberi Sanksi Maskapai, Wings Air Berikan Klarifikasi
• Utang Rp 22 Juta Diduga Jadi Motif Satpam OJK Bunuh Diri di Gedung Kantor
• 6 Hal yang Bisa Dilakukan Orangtua Saat Ketahui Anak Lakukan Tindakan Bullying
• Viral Kasus Pengeroyokan Siswi di Pontianak, Kenali 7 Tanda Anak yang Mengalami Bullying
Meski hanya disebut sebagai prank atau aksi jahil, sesungguhnya bagaimana pun, percobaan bunuh diri tidak boleh diremehkan sama sekali.
Keinginan bunuh diri (suicidal thoughts) merupakan hal yang rumit dan membuat seseorang merasa terisolasi.
Keinginan bunuh diri yang terlintas dalam benak, bukanlah sesuatu yang mudah diobrolkan kepada orang lain, bahkan keluarga sekali pun.
Mengutip artikel 14 Things About Suicide Everyone Should Know yang tayang di laman Buzzfeednews.com, seseorang yang meninggal dengan cara bunuh diri tentu membuat siapa pun yang berada di sekitarnya bertanya-tanya dan dihantui rasa penyesalan.
"Mengapa dia melakukannya?", "Apa yang seharusnya bisa kita lakukan untuk mencegahnya melakukan hal itu (bunuh diri, red.)" adalah sedikit dari beragam pertanyaan tak terjawab tentang mengapa seseorang melakukan bunuh diri.
Seperti begitu banyak hal dalam hidup, bunuh diri tidak memiliki jawaban atau solusi yang sederhana.
Namun, secara umum ada beberapa hal penting yang harus diketahui soal bunuh diri.
Berikut TribunPalu.com telah merangkum empat di antaranya dari buzzfeednews.com.
1. Bunuh diri sebenarnya bisa dicegah.
Satu kesalahpahaman soal bunuh diri adalah, hal itu memang terjadi dan tak ada yang bisa dilakukan untuk mencegahnya.
Namun, itu bukan persoalan sebenarnya.
Faktanya, banyak dokter dan ilmuwan yang bekerja keras untuk mengidentifikasi orang-orang yang berisiko dan membantu mereka bertahan hidup.
Serta mengenali berbagai hal yang terjadi dalam masyarakat yang dapat berkontribusi pada terjadinya bunuh diri.
Dr. Joshua Gordon dari National Institute of Mental Health (NIMH) di Bethesda, Maryland, AS mengatakan, institusinya sedang mengembangkan perangkat skrining/penapisan yang hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk mengidentifikasi anak-anak atau remaja yang berkeinginan bunuh diri.
Peneliti sedang mengkaji cara yang lebih baik untuk mengidentifikasi orang-orang berisiko melakukan upaya bunuh diri, sehingga mereka bisa memperoleh bantuan yang dibutuhkan.
2. Ada tanda-tanda peringatan, meski terkadang tak terlihat jelas.
Terkadang, rasanya sulit untuk mengetahui apa yang sedang dirasakan seseorang.
Namun, ketika ada seseorang yang berisiko melakukan bunuh diri, sebenarnya ada tanda-tandanya.
Tanda-tanda itu pun tak selalu terlihat "sedang merasa sedih."
Orang-orang yang mengalami gangguan emosional, kemungkinan menderita kecemasan berlebih, modd swings yang ekstrem (termasuk murka dan kemarahan), dan merasa menjadi beban bagi orang lain.
Terkadang, mereka bisa tidur terlalu lama atau malah kekurangan tidur.
Mereka juga bisa membahas atau mengunggah sesuatu di media sosial terkait perasaan putus asa atau malah ingin mati.
Mereka merasa terjebak, terisolasi, atau merasakan sakit yang tak tertahankan, dan bisa saja mengonsumsi obat-obatan maupun alkohol.
3. JANGAN PERNAH menganggap seseorang yang mengancam bunuh diri itu hanyalah ingin mencari perhatian.
Jika ada seseorang yang memiliki keinginan atau melakukan upaya bunuh diri, jangan pernah menyepelekannya.
"Segala tanda peringatan atau gejala bunuh diri tidak boleh diabaikan," kata Dr. Joshua Gordon.
"Segala perbincangan soal bunuh diri harus dianggap serius dan membutuhkan perhatian khusus. Mengancam bunuh diri BUKANLAH respon yang normal untuk menghadapi stres, dan oleh karena itu tak boleh dianggap remeh," lanjutnya.
4. Ketahui hal-hal yang bisa dilakukan untuk membantu.
Ketika ada orang terdekatmu yang mengalami rasa sakit emosional yang kuat, dan kamu tidak tahu apakah dia memiliki keinginan bunuh diri ada beberapa langkah pendekatan:
- Tanyakan padanya, apakah dia berpikiran untuk melukai diri sendiri atau yang terburuk, mengakhiri hidup.
- Hindarkan dia dari tempat atau benda-benda berbahaya.
- Dengarkan baik-baik dan tanyakan padanya, apa yang ia rasakan atau pikirkan.
- Bantu mereka untuk mendapat konseling atau pertolongan seperti layanan yang dirangkum dari laman Kompas.com berikut:
- Kontak komunitas Into The Light atau lewat media sosial Twitter, Facebook, Instagram @intothelightid
- Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454)
- Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) melalui nomor 021-8514389 atau mengunjungi laman http://www.skizofrenia.org/ dan mengisi form di sana atau bisa melalui akun Facebook dan Twitter mereka di @KPSI_pusat.
- Komunitas Get Happy melalui situs https://www.get-happy.org/ atau bisa juga lewat email get.happy.yuk@gmail.com
- LSM Jangan Bunuh Diri melalui nomor telepon (021 0696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.
- Tetaplah berhubungan dengannya, selama atau setelah krisis atau perawatan.
"Penelitian menunjukkan, angka kematian akibat bunuh diri dapat menurun ketika ada orang yang tetap memberikan pendampingan pada orang yang berisiko," kata Dr. Joshua Gordon.
Catatan Penulis: Depresi bukanlah soal yang sepele. Jika kalian mempunyai tendesi untuk bunuh diri atau butuh teman curhat, kalian dapat menghubungi kontak di atas. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh. Jika semakin parah, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
(TribunPalu.com/Rizki A.) (Kompas.com/Audia Natasha Putri, Ira Gita Natalia)