Operasi SAR Pencarian Nelayan Hilang di Parigi Moutong Dihentikan Basarnas Sulteng
Operasi SAR terhadap nelayan yang hilang di perairan Desa Dongkalan, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong sudah berlangsung selama 7 hari.
Penulis: Haqir Muhakir | Editor: Imam Saputro
TRIBUNPALU.COM, PARIGI MOUTONG - Operasi SAR terhadap nelayan yang hilang di perairan Desa Dongkalan, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong sudah berlangsung selama 7 hari.
Sepanjang pencarian, tim SAR gabungan tidak menemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban.
Kepala Kantor Basarnas Palu, Basrano mengatakan, tim SAR gabungan kemudian melakukan evaluasi dan telah disepakati bersama keluarga korban bahwa operasi pencarian terhadap korban ditutup.
"Keluarga korban pun sudah mengikhlaskan," kata Basrano, Sabtu (14/12/2019) malam.
Pihak keluarga korban juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu melakukan pencarian selama 7 hari terakhir.
Sebelumnya, seorang nelayan bernama Sarlin (39) dikabarkan hilang saat mengecek rumpon ikan, Sabtu (7/12/2019) sore.
Korban diketahui hilang di perairan Desa Dongkalan, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong.
Informasi kejadian membahayakan manusia itu diterima Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional alias Basarnas Palu, Minggu (8/12/2019) pagi.
Kantor Basarnas Palu langsung mengirim 1 tim rescue Pos Pencarian dan Pertolongan Parigi ke lokasi kejadian.
Berdasarkan kronologis yang diterima, kata Basrano, korban pada Jumat 06 Desember 2019, pukul 16.00 Wita pergi melaut.
Pada Sabtu (7/12/2019) pagi, korban masih terlihat temannya berada di rumpon ikan.
Namun pada Sabtu sore, teman korban kembali mengecek di rumpon tersebut dan korban sudah tidak ada di tempat.
"Yang di temukan hanya baju, pisau dan perahu milik korban hanyut di temukan oleh nelayan lain," jelas Basrano.
Mengetahui hal itu, teman korban berusaha melakukan pencarian namum hasil nihil.
Saat ini kata Basrano, tim ya sudah menuju lokasi dan melakukan pencarian.
Tiba di lokasi kejadian tim rescue melakukan koordinasi dan melakukan pencarian terhadap korban dengan menggunakan perahu karet dan sejumlah perahu nelayan.
Selain tim rescue Pos Pencarian dan Pertolongan Parigi juga turut serta dalam pencarian TNI 1 orang, Polairud 1 orang, aparat Desa dan masyarakat setempat.
(TribunPalu.com/Muhakir Tamrin)