Jawaban Stafsus Milenial saat Ditanya Berani Undur Diri Jika Idealismenya Bertentangan dengan Jokowi

Menjadi staf khusus presiden, mereka ditanya apakah berani mengundurkan diri jika idealisme mereka akan bertentangan dengan Jokowi.

TRIBUNNEWS.COM/SENO TRI SULISTIYONO
Presiden Joko Widodo memperkenalkan staf khusus barunya yang berasal dari kalangan milenial yaitu peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar (dua kiri) disaksikan stafsus lainnya CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung (kanan) dan pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia (kanan) di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). Tugas yang diberikan Presiden pada stafsus milenialnya adalah mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang sesuai dengan keahliannya masing-masing. 

Kemudian Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia mengatakan, dirinya ingin agar para penyandang disabilitas bisa ditempatkan di kementerian lain.

Ia mengatakan selama ini penyandang disabilitas hanya terfokus di Kementerian sosial.

"Disabilitas di Indonesia kan hanya terpaku di Kementerian Sosial, out of the box (di luar kotak)-nya adalah, bagaimana unit layanan penyandang disabilitas ada di setiap kementerian-kementerian terkait," papar Angkie.

"Sehingga programnya sampai ke teman-teman penyandang disabilitas," imbuhnya.

Terakhir, Staf Khusus Presiden Bidang Inovasi Belva Devara menegaskan dirinya fokus pada digitalisasi.

"Jadi saya salah satu yang digital, Human Centered Design," jelas Belvara.

Human centered design yang digagas Belvara dalah bagaimana suatu produk didesain sedemikian rupa menyesuaikan kebutuhan manusia.

Belvara kemudian menyinggung perbedaan kualitas yang jauh antara website milik swasta dan website milik pemerintah.

"Kenapa sekarang kalau website startup itu bagus-bagus semua, tapi kalau website pemerintah itu banyak yang tidak bisa digunakan," tuturnya.

Ia kemudian berencana untuk memajukan kualitas digitalisasi di pemerintahan.

Satu di antaranya melalui pemutakhiran website pemerintah yang selama ini kalah saing dibandingkan swasta.

"Untuk user experience (pengalaman pengguna) saja belum, jadi ini yang mau saya masukkan juga di DNA-DNA digital dan inovasi, gimana sih kalau website pemerintah itu satu master data nasional itu ada," ungkap Belvara.

"Jadi enggak sendiri-sendiri, setelah master data nasional nanti aplikasinya sendiri-sendiri per kementerian boleh tapi harus terintegrasi."

"Dan user experience-nya harus sesuai prinsip-prinsip yang baik melalui human centered design," tambahnya.

Kemudian Belvara mengatakan, ide-ide tersebut hanya akan terpikirkan oleh generasi-generasi muda.

"Dan ini sekali lagi, enggak mungkin kalau bukan anak muda yang omongin," katanya.

(TribunWow.com/Anung Malik/Mariah Gipty)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Maukah Undur Diri Jika Miliki Idealisme Bertentangan dengan Jokowi, Stafsus: Jangankan Undur Diri

Sumber: TribunWow.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved