UPDATE BNPB: Jumlah Korban Meninggal akibat Banjir di Jabodetabek Bertambah Jadi 30 Orang
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban tewas sedikitnya 30 orang.
TRIBUNPALU.COM - Jumlah korban meninggal dunia akibat banjir di wilayah Jabodetabek terus bertambah.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban tewas sedikitnya 30 orang.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo.
"Ya, 30 (orang meninggal dunia)," kata Agus saat dihubungi Tribunnews.com melalui pesan singkat, Kamis (2/1/2019) malam.
Hingga berita ini ditulis, BNPB belum merinci identitas 30 orang korban meninggal.
Dalam keterangan sebelumnya pada Kamis pagi, BNPB menyampaikan terdapat 16 orang meninggal akibat banjir dan longsor di Jabodetabek.
16 orang meninggal itu dengan rincian DKI Jakarta 8, Kota Bekasi 1, Kota Depok 3, Kota Bogor 1, Kab. Bogor 1, Kota Tangerang 1, dan Tangerang Selatan 1.
Jakarta
1. M Ali (82), Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (korban mengalami hipotermia)
2. Siti Hawa (72), Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (korban mengalami hipotermia)
3. Willi Surahman, Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (korban mengalami hipotermia)
4. Sutarmi (73 th), TKP. RT 16/ RW 02, Kel. Batu Ampar, Kramat Jati, Jaktim (tersengat listrik)
5. Agus (19th), TKP. Kali BKT RT 05/ RW 11, Kel. Duren Sawit, Jaktim (tenggelam)
6. Sanusi, TKP. Kali BKT RT 05/ RW 11, Kel. Duren Sawit, Jaktim (masih dalam proses pencarian)
7. Arfiqo Alif (16) Jl. Kp. Irian Gg. 2 RT 12/06, Kel. Serdang, kec. Kemayoran, Jakarta Pusat (Kesetrum listrik)
8. Yuda Irawan (29 th), TKP. Jl. Inspeksi Kali Grogol RT 01/ RW 03, Kel. Palmerah, Kec. Pal Merah, Jakbar (tenggelam)
Kota Bekasi
1. Andika Pradika (14 th), TKP. Perum Bumi Bekasi Baru Blok V RT 002 / RW 030, Kel. Bojong, Kec. Rawa Lumbu, Bekasi (tenggelam saat bermain di selokan) Kota Depok
2. Amelia Susanti (27), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor)
3. Lusinah (68), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor)
4. Nizam Saputra (8), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (korban tertimbun tanah longsor)
Kota Bogor
1. Kusmiyati (30 thn), Tanah Sereal, Kota Bogor (rumah korban tertimpa tanah longsor)
Kabupaten Bogor
1. Marsdianto (20), Perumahan Puri Citayam Permai 2, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor (korban terseret arus banjir saat aliran kali yang berada persis di depan rumahnya menjebol tanggul).
Tangerang Kota
1. Jamilah (55th), TKP. Jl. Garuda RT. 02/ RW 06, Kel. Batu Jaya, Batu Ceper, Tangkot (tersengat listrik)
Tangerang Selatan
1. Teguh Taufik (36 th), TKP. Perumahan Ciputat Baru, Jl. Gelatik no.12 RT 07/ RW 08, Kel. Sawah, Kec. Ciputat Tangsel (tersengat listrik).
Imbauan Kemenkes
Sehubungan dengan tingginya intensitas hujan di sejumlah wilayah, Kementerian Kesehatan memberikan imbauannya.
• BMKG: Potensi Hujan Lebat Guyur Jabodetabek dalam Sepekan
• BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Masih Terjadi Sepekan ke Depan, Waspadai Banjir dan Tanah Longsor
Melalui unggahan di akun media sosialnya, Kemenkes membagikan informasi terkait penyakit yang perlu untuk diwaspadai masyarakat di musim hujan ini.
Setidaknya ada 5 penyakit yang paling umum muncul selama musim hujan seperti saat ini.
"Saat musim hujan seperti sekarang ini menjadi kesempatan bagi microorganisme penyakit untuk menyerang manusia.
Karenanya, stamina tubuh harus di jaga agar selalu sehat dan bugar, sehingga ngak gampang terkena penyakit yg sering terjadi saat musim hujan." tulis akun Twitter @KemenkesRI.
1. Influenza
Virus penyebab penyakit influenza ini dapat menyebar melalui cairan tubuh seperti ingus ataupun air liur yang dapat ditularkan melalui mulut, hidup, ataupun tangan.
Influenza dapat dicegah dengan melakukan olahraga secara rutin dan istirahat yang cukup.
Selain itu, memperbanyak konsumsi buah dan sayur serta menjaga kebersihan juga bisa menjadi langkah pencegahan.
Orang yang terkena flu disarankan untuk memakai masker agar virusnya tidak menyebar kepada orang lain.
Gejala influenza: batuk, pilek, sakit tenggorokan, letih, lesu, mual, muntah, diare, dan demam lebih dari 38 derajat.
2. Demam berdarah
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictusini.
Demam berdarah dapat dicegah dengan melakukan 3M plus.
3M plus adalah:
- menguras bak mandi
- menutup tempat air
- memanfaatkan barang-barang bekas
Selain itu juga dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Gejala demam berdarah: sakit kepala, demam mendadak, nyeri belakang bola mata, mual dan manifestasi pendarahan seperti mimisan atau gusi berdarah serta adanya kemerahan pada permukaan tubuh penderita.
• Peringatan Hari Aids Sedunia, Kemenkes Ajak Jauhi Penyakitnya, Bukan Orangnya
• Peringatan World Antibiotic Awareness Week, Kemenkes Ingatkan Tidak Sembarangan Pakai Antibiotik
3. Diare
Diare disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit.
Penyakit ini sendiri disebabkan oleh bakteri E. Coli, Salmonella, Shigella, dan lain-lain.
Pencegahan diare dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan, yaitu membiasakan diri mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir, buang air besar pada tempatnya, serta menjaga kebersihan dan kesehatan makanan yang dikonsumsi.
Gejalan diare di antaranya adalah dehidrasi, lemas, kulit kering, pusing, dan sering buang air besar.

4. Leptospirosis
Penyakit ini ditularkan melalui kencing tikus yang penularannya masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir, mata, hidung, kulit lecet, dan makanan.
Membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat menjadi salah satu langkah untuk mencegah terkena penyakit ini.
Selain itu juga dengan cara membasmi tikus di rumah maupun lingkungan sekitar.
Gejala terkena leptospirosis ialah menggigil, batuk, diare, demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, mata merah, dan tidak nafsu makan.
• WHO Ungkap Setiap 40 Detik Ada Satu Orang Meninggal akibat Bunuh Diri, Depresi Jadi Sebab Utama
• Iuran BPJS Kesehatan Resmi Naik Per 1 Januari 2020, Ini Rincian Besaran Iuran Per Kelas
5. Hepatitis A
Hepatitis A merupakan penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh virus HAV.
Penularannya lewat fecal-oral yakni kotoran dan mulut (makanan dan air yang telah terkontaminasi virus HAV).
Dikatakan bahwa Hepatitis A bukanlah penyakit mematikan, namun mudah menular dan menyebar.
Penyakit ini dapat dicegah dengan membiasakan memasak makanan maupun minuman yang dikonsumsi secara tepat, membiasakan hidup bersih, serta melakukan vaksinasi hepatitis A.
Gejalanya adalah demam tinggi, lesu, lemah, mual, muntah, urin seperti teh, serta mata dan pangkal kuku menjadi kuning.
(Tribunnews.com/Daryono)(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany)