Najwa Bandingkan Sikap Kontradiktif Prabowo: Fadli Zon Ungkap Alasan Menhan yang 'Melempem' ke China

Najwa Shihab bandingkan sikap kontradiktif Prabowo Subianto; Fadli Zon ungkap alasan Menteri Pertahanan yang melempem ke China.

Editor: Imam Saputro
Tribunnews/JEPRIMA
Najwa Shihab bandingkan sikap kontradiktif Prabowo Subianto; Fadli Zon ungkap alasan Menteri Pertahanan yang melempem ke China. 

Ia menjelaskan apabila menghadapi China secara frontal, Indonesia dapat dipastikan kalah.

"Sekarang pertanyaannya, kalau kita konfrontasi dengan China secara fisik, sudah pasti kita kalah, untuk saat ini," terang Fadli Zon.

"Tadi Pak Bakamla sudah mengerahkan 30% dengan persenjataannya keris. Coba bayangkan. Belum dipake bambu runcing itu ya? Bagaimana kita mau menghadapi? Jadi, kita harus realistis," katanya.

Grafik Perbandingan Kekuatan Militer Indonesia versus China
Grafik Perbandingan Kekuatan Militer Indonesia versus China (Tangkapan Layar Mata Najwa)

"Jadi Pak Prabowo itu realistis ketika bilang santai saja itu realistis?" desak Najwa Shihab.

Fadli Zon justru menjawab dengan pernyataan membenarkan apa yang dilakukan oleh Prabowo Subianto.

Menurutnya, Prabowo Subianto telah membongkar kelemahan pertahanan di Indonesia.

Kemudian baru di era ini, pertahanan Indonesia dibenahi secara serius oleh Prabowo Subianto.

"Selama ini menurut saya mungkin kita belum (mengerahkan armada dan memperkuat persenjataan)," jelas Fadli Zon.

"Baru ketika ada masalah, kekuatan kita terlihat, bahwa kita tidak mempunyai kekuatan yang memadai, dan ini yang harus sekarang diperkuat," tandasnya.

Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid
Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid (Tribunnews/Jeprima)

Berbeda pendapat dengan Fadli Zon, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyayangkan pernyataan kontradiktif Prabowo Subianto.

"Saya menyayangkan, beliau seharusnya bisa lebih tegas, mohon maaf ini pendapat saya," kata Meutya Hafid.

"Yang kedua, saya kurang setuju dengan pernyataan Pak Fadli Zon yang mengatakan bahwa 'kita lawan China sudah pasti kalah'. Pak Moeldoko coba masak kalau ada yang bilang begitu, masak pemerintah dibilang begitu, mohon maaf. Di mana rasa confident kita sebagai bangsa," lanjutnya.

"Saya bukan tidak realistis, kita sama-sama di Komisi I, sama-sama mengurusi anggaran teman-teman, baik di TNI angkatan laut maupun di Bakamla. Strategi perang atau kemenangan perang itu tidak hanya diukur - Pak Moeldoko paling tahu ini - dari seberapa besar kita punya alutsista. Kalau mengukurnya dari hanya itu, Indonesia tidak akan pernah merdeka, kita tidak akan pernah menang melawan Belanda," pungkas Meutya Hafid.

Grafik Kekuatan Pertahanan Bakamla
Grafik Kekuatan Pertahanan Bakamla (Tangkapan Layar Mata Najwa)

Saat ini memang Badan Keamanan Laut hanya memiliki 10 buah kapal, sedangkan yang berada di Natuna baru tiga buah kapal.

Namun, menurut Meutya Hafid untuk mengeluarkan anggaran demi menambah alutsista diperlukan Undang-undang dari DPR agar bisa memperkuat kekuatan angkatan laut.

Tonton videonya di sini:

(TribunPalu.com/Isti Prasetya)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved